Niatan manajemen Persis Solo untuk melakukan rapid test ternhyata ditentang oleh pembina Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan. Pria yang saat ini aktif sebagai Legislator Kota Surakarta itu mempertanyakan niatan manajemen Persis Solo memproteksi para pemainnya.
“Jelas kalau soal hasil tentu Swab Test hasilnya lebih akurat dibandingkan rapid test, kondisi saat ini kan masih terjadi peningkatan kasus positif Covid-19,”terang Ginda.
“Semestinya kalau arahan dari PT LIB bahwa klub harus melakukan swab test ya sudah, lakukan saja itu agar tidak menimbulkan klaster baru karena adanya kasus yang tidak terdeteksi,”lanjutnya.
Di sisi lain, manajemen mengaku sudah menyiapkan lokasi karantina mandiri jika ada pemainnya yang terdeteksi reaktif dari hasil rapid test tersebut. Hingga saat ini, tercatat sudah tujuh pemain yang tiba di Kota Bengawan memenuhi permintaan manajemen untuk bergabung dalam latihan menghadapi lanjutan kompetisi Liga 2 2020.
“Waktu semakin mepet untuk menggelar latihan, tentu itu juga menjadi pertimbangan. Namun kita tidak melupakan proteksi keselamatan pemain,”terang Hari Purnomo.