Rencana PT. Liga Indonesia (PT. LI) untuk memangkas jumlah tim peserta kompetisi Divisi Utama menjadi hanya 32 tim pada tahun 2015 nampaknya akan menjadi rintangan berat bagi para kontestan Divisi Utama musim ini, tak terkecuali Persis Solo.
Penyatuan dualisme liga musim ini membuat kontestan Divisi Utama membludak menjadi 64 tim. Jumlah yang tidak ideal menurut PT. LI sebagai operator liga. Mereka pun berencana menciutkan jumlah kontestan dan menunda kick off kompetisi pada April mendatang. Opsi lain yang diwacanakan PT. LI adalah kick off Divisi Utama tetap digelar Februari dan jumlah kontestan 32 tim akan dilaksanakan pada tahun 2017.
Menanggapi masalah ini, pelatih Persis Solo, Widyantoro menilai jika benar wacana PT. LI tersebut benar-benar direalisasikan tahun 2015 maka kompetisi musim ini akan menjadi berat karena hampur separuh tim akan terdegradasi.
“Musim ini akan sangat berat jika yang terdegradasi hampir separuh tim, tentu semua akan berjuang agar lolos dari degradasi. Kalau tim tidak benar-benar siap mengikuti kompetisi, sulit untuk selamat,”ujar Widyantoro.
Namun pelatih asal Magelang tersebut menyerahkan semua keputusan kepada manajemen, dirinya lebih memilih fokus mempersiapkan tim agar bisa meraih hasil maksimal di kompetisi musim ini.
“Diundur April atau tetap bermain bulan Februari semua ada plus minusnya, semua saya serahkan manajemen. Saya memilih fokus mempersiapkan tim,”terang Wiwid.
Ditanya perihal kesiapan timnya, Wiwid mengaku masih berat jika tidak ada penambahan pemain lagi di skuadnya. Dirinya mengaku masih membutuhkan pemain terutama di posisi stopper dan gelandang petarung di lini tengah.
“Musim ini kompetisi lebih berat, tentu komposisi pemain harus lebih kuat agar bisa bersaing. Penambahan pemain akan terus kita lakukan mengikuti program latihan yang terus kita jalankan.”pungkas Wiwid.