SOLO – Manajemen Persis Solo boleh berlega hati, pasalnya polemik seputar ijin penggunaan Stadion Manahan sebagai homebase Persis Solo untuk kompetisi Liga 2 musim 2020 direstui Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Pria berkumis tebal tersebut menyambut baik niatan manajemen, namun dengan sejumlah catatan yang harus segera dipenuhi. Diantaranya adalah surat tertulis dari manajemen Persis Solo kepada pemerintah Kota Surakarta selaku pemilik aset stadion termegah di Jawa Tengah tersebut.
Ditemui usai menerima kedatangan CEO Persis Solo, Azmi Alqamar di Lojigandrung, Jumat (31/1/2020) pagi, Rudy mengaku dirinya lebih senang jika Persis Solo bermain di Solo.
“Stadion (Manahan) itu kan asetnya Pemkot, jadi semestinya ya ke Pemkot dulu bikin surat resmi, nanti biar dibicarakan dengan pengelola Manahan,”ujar Rudy kepada wartawan.
“Kalau saya ya lebih senang kalau Persis Solo bermain di Solo, namun ya itu tadi dengan syarat jangan sampai nanti akhirnya ada kerusuhan suporter yang membuat stadion rusak. Ini kan mau dipakai untuk Piala Dunia,”lanjutnya.
Ditanya lanjut perihal situasi Stadion Sriwedari andai Manahan disterilkan untuk event Piala Dunia U-20, Rudy menampiknya. Dirinya menilai Stadion Sriwedari tidak layak digunakan untuk kompetisi resmi.
Namun Rudy dengan tegas mewanti-wanti agar tidak ada ulah suporter yang merusak stadion Manahan. Dirinya akan menghentikan ijin penggunaan Manahan andai ada kerusuhan suporter.
“Lampu merah kalau pada akhirnya semua tidak bisa menjaga aset Stadion Manahan,”tegasnya.