Home / Artikel Pembaca

Selasa, 10 September 2013 - 08:03 WIB

[Artikel Pembaca] Passion, Fanatisme dan Kegilaan

PASOEPATI

Ini tentang fanatisme dan kegilaan. Kalian tidak akan pernah mengerti jika kalian tidak merasakan hal yang sama.

Menjadi supporter bola adalah passion bagi sebagian orang. Melihat pertandingan sepak bola langsung di stadion dengan bernyanyi, berteriak, dan meneror lawan demi mendukung tim kesayangan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Sangat sulit menjelaskan dan mendeskripsikan tentang kebahagiaan menjadi seorang supporter, sebuah kesenangan yang tak bisa dinilai.

Teriakan gol adalah luapan emosi yang begitu tulus, kemenangan adalah hadiah paling special dan kekalahan adalah kesedihan yang mendalam. Chant kami adalah teriakan letupan semangat, caci maki adalah terror untuk lawan bukan kebencian. Lagu yang kami nyanyikan adalah bentuk kecintaan kami kepada klub.

Sepak bola bukan hanya kemenangan dan kebahagiaan. Kadang kekelahan mendatangkan getir kesedihan yang mendalam. Ibarat kita sedang jatuh cinta dan cinta kita bertepuk sebelah tangan. Seperti itulah kesedihan yang kami rasakan jika tim ini didatangi kekalahan.

Persis Solo bukan hanya sebuah klub bagi kami, Persis adalah keluarga besar. Kami mencintai klub ini layaknya kami mencintai sebuah keluarga. Jika klub mengalami kesusahan kami pun akan merasakan hal yang sama dan kami akan berusaha bagaimanapun caranya agar klub yang kami cintai tetap bertahan.

Mungkin sebagian orang menganggap kami gila, tapi beginilah kami. Mencintai klub seperti mencintai diri kami sendiri. Ada kesenangan dan kebahagiaan tersendiri yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kecintaan yang begitu mendalam. Melihat Persis berlaga secara langsung adalah menjadi sebuah “kewajiban” bagi kami. Ada semacam kekecewaan jika tidak bisa hadir langsung di stadion terutama di saat laga kandang.

Puluhan ribu kilo telah kami lalui, jutaan rupiah telah kami keluarkan untuk mendukung Persis Solo. Harga yang pantas dikeluarkan untuk sebuah “cinta”. Cinta kami tak akan luntur dan lekang oleh waktu. Tak akan pudar oleh terpaan problem. Hanya satu untuk Persis Solo. Loyalitas kami tak akan mampu dibayar oleh ratusan lembar rupiah. Tak akan goyah dengan seribu ancaman. Sekali lagi ini tentang passion, cinta dan kebanggaan. Cinta adalah pengorbanan, memberikan dengan tulus. Setiap tetes keringat, setiap teriakan lagu, setiap langkah jejak kami, setiap uang yang kami keluarkan adalah bukti cinta tulus kami untukmu Persis Solo. Kami tak akan pernah berhenti dan tak akan pernah lelah. One heart, One Love and One Spirit. Persis Solo Jiwa Raga Kami.

Artikel kiriman Abdhi Fauzi

Share :

Baca Juga

Artikel Pembaca

Sampai Kapan Kami Harus Menunggu ?

Artikel Pembaca

Tarkam Untuk Menyambung Hidup

Artikel Pembaca

Airmata Seorang Pasoepati Jakarta

Artikel Pembaca

Berbagi Foto Dan Wallpaper di Pasoepati.Net

Opini

[Artikel Pembaca] Suara Suporter Seharusnya Dihargai

Artikel Pembaca

Pasoepati Antara Loyalitas Dan Jatidiri

Artikel Pembaca

Anarkisme Tidak Terjadi Begitu Saja

Artikel Pembaca

Imajinasi Merger Persis Solo