Beberapa hari yang lalu, saya menyempatkan diri chatting dengan salah seorang kawan Pasoepati. Inti pembicaraannya cukup sederhana, yakni ia ingin difoto ketika tengah beraksi di atas tribun utara stadion Manahan.Ia meminta seperti itu karena ia sendiri tahu, saya adalah salah satu fotografer di PasoepatiNet.
Nuansa merah Pasoepati di Stadion Manahan Solo
Dan ketika saya menanyakan ciri-ciri dirinya agar saya mudah mengenalinya, ia pun menjawab dengan singkat, “Aku biasanya di depan dirijen Sigit Omponx, menggunakan kaos orange Persija Jakarta!” Mengetahui jawabannya, aku cukup menyimpulkan senyumku, serasa harus menggelengkan kepala.
Di akhir pembicaraan via chatting tersebut, saya sampaikan sebuah pesan singkat, “Besok kalau mau difoto, pakailah atribut merah Pasoepati!”
Geliat suporter sepak bola di kota Solo akhir-akhir ini tengah menanjak. Meski tim Persis Solo tengah dirundung duka tak pernah menang di setiap pertandingan, Pasoepati pun mendapatkan gempita kemenangan dari tim sekota lainnya, Solo FC.
Prestasi Solo FC yang terus membaik di kancah Liga Primer Indonesia membuat Pasoepati semakin berbondong-bondong mendatangi Stadion Manahan sekaligus membuat hiruk-pikuk suporter bola di Solo kembali menggeliat.
Namun ada hal yang menarik dalam beberapa bulan belakangan ini, yakni semakin berwarnanya tribun Manahan dengan warna yang tak seragam. Jika beberapa tahun yang lalu kita jumpai di Stadion Manahan identik dengan warna khas merahnya, tapi saat ini di tribun Manahan kerap dijumpai warna lainnya.
Merah Pasoepati kini tak lagi sendirian di Manahan. Saat ini berbagai atribut dari kelompok suporter lainnya juga mulai menyelip di antara warna merah kebanggaan Pasoepati. Mulai dari syal, kaos hingga spanduk kelompok suporter lain kini menjadi warna berbeda di dalam stadion.
Sangat mudah ditemui suporter yang berbondong-bondong datang ke stadion untuk memberikan dukungan ke tim Persis maupun Solo FC, malah mengenakan atribut suporter warna orange atau pun warna biru. Seakan mereka lebih bangga dengan warna tersebut dan kini mulai malu mengenakan atribut warna merah kebanggaan suporter Solo.
Meski terkesan sepele, sebenarnya warna adalah simbol dari kesatuan di dalam stadion. Menjadikan stadion tampak dengan satu warna merah akan memberikan sebuah spirit tersendiri bagi para pemain maupun bagi suporternya sendiri.
Seharusnya suporter yang mengaku dirinya sebagai Pasoepati, berkenan datang ke stadion dengan berbagai atribut khas Pasoepati, bukan atribut lainnya.
Selama ini Pasoepati memang membina hubungan yang sangat baik dengan beberapa kelompok suporter besar di Indonesia, sebut saja The Jakmania Jakarta dan Aremania Malang.
Pasoepati banyak belajar dari mereka, pun demikian juga sebaliknya, ada sesuatu pembelajaran yang bisa diambil oleh The Jakmania dan juga Aremania dari kelompok suporter Pasoepati.
Bolehlah kita membina hubungan baik dengan kedua suporter tersebut, tapi tak seharusnya kita seolah-olah menjadi diri mereka. Jadilah diri sendiri yang baik, menjadi seorang Pasoepati merah sejati. Datanglah ke Stadion Manahan dengan atribut merah, bukan atribut warna lainnya.
Berbanggalah dengan mengenakan warna merah kebanggaan sendiri dari pada warna lain kebanggaan suporter kota lain. Karena di sini Solo, bung! (adjiwae)