Laga final leg-2 seharusnya menjadi ajang terakhir kedua tim yang berlaga di partai puncak, namun hal itu tidak terjadi di ajang Polda Jateng Cup 2015. Bahkan, kedua kontestan harus bertarung hingga edisi ke-3 untuk menasbihkan siapa sebenarnya tim terkuat di Jawa tengah saat ini.
Ya, Final Polda Jateng Cup 2015 edisi 3 digelar lantaran laga final leg-1 urung selesai hingga 90 menit permainan usai bentrok fisik kedua suporter yang mengakibatkan pertandingan terhenti di menit ke-27. Hasil pertemuan pengurus kedua klub dengan operator turnamen pun menghasilkan keputusan yang cukup aneh, lanjutan final leg-1 digelar usai laga final leg-2.
Namun, apapun keputusannya, laga final tetaplah laga final dan hal tersebut tetap berlaku untuk suporter Pasoepati. Koreografi dan berbagai atraksi tribun pun siap digelar saat laga final leg-2, Sabtu (11/7/2015) malam di Stadion Manahan Solo.
“Akan ada aksi yang bebeda di laga besok, semoga bisa menambah motivasi pemain Persis Solo,”ujar dirijen Pasoepati, Agus Warsoep.
Dirijen nyentrik tersebut berujar, koreografi di tribun diharapkan bisa mengurangi kesan urakan dan sering tawuran yang melekat di suporter. Minat masyarakat untuk datang langsung ke Stadion Manahan pun diharapkan bisa terdongkrak dengan aksi suporter.
“Suporter yang menyanyikan lagu rasis dan sangar-sangaran wes ora usum. Selain full suport ke tim, kita bikin suasana stadion senyaman mungkin dan menambah minat masyarakat untuk datang ke stadion,”tegasnya.
Kabarnya, selain tribun selatan Stadion Manahan (Mburgadoel), ketiga tribun lainnya juga akan menampilkan aksi kreatif suporter.
Warning: preg_split(): Unknown modifier 'p' in /home/pasoepat/public_html/wp-content/themes/Detak Terkini/functions.php on line 183