Home / PERSIS SOLO

Senin, 14 Maret 2011 - 09:39 WIB

Kronologi Bentrok di Magelang

Tur Pasoepati ke Magelang sore kemarin mungkin akan menjadi kenangan bagi mereka yang ikut serta hadir di Stadion Abubakrin. Pasoepati memang tak menyesali hasil akhir kalahnya Persis Solo dengan skor 0-2 atas tuan rumah PPSM, namun kejadian setelah pertandingan tersebutlah yang mungkin akan selalu menjadi bahan cerita untuk beberapa hari kedepan. 

Kondisi tribun belakang gawang Stadion Abu Bakrin Magelang

Kami disini akan sedikit memberikan gambaran kronologi kejadian bentrok dengan simolodro yang terjadi kemarin, Kami tidak bermaksud memeperkeruh suasana hanya sekedar klarifikasi saja agar teman-teman yang tidak ikut ke magelang tahu seperti apa cerita yang sebenarnya.

Pasoepati kemarin hadir di Magelang dengan kekuatan sekitar 200-300 anggota yang menggunakan 1 Bus besar, 5 mobil pribadi dan ratusan sepeda motor. Di magelang Pasoepati mendapat sambutan ramah, baik waktu kedatangan maupun sewaktu didalam stadion. Simolodro sempat menyanyikan lagu “ Disini Magelang Disana Solo Dimana Mana Kita Saudara “. Selama babak 1 berlangsung kondisi sangatlah kondusif.

Memasuki babak  kedua tensi pertandingan mulai meningkat, puncaknya ketika gol bersih pemain Persis Solo dianulir wasit karena dianggap telah terperangkap offside. Setelah itu Pasoepati meneriakan teriakan kecaman kepada wasit disertai beberapa lemparan gelas plastik air mineral ke arah hakim garis yang kala itu juga sedang mendapat protes keras dari pemain-pemain Persis. Kejadian tersebut tak berlangsung lama, Pasoepati kemudian menyanyiakn lagu hujatan kepada PSSI seperti yang sering kita dengar di Manahan.

Namun tiba-tiba dari tribun simolodro terdengar nyanyian “ Pasoepati Asu “ berulang-ulang, Pasoepati saat itu benar-benar tidak merespon sama sekali nyanyian tersebut, mereka malah melakukan standing applaus atas ejekan tersebut.

Selanjutnya di tribun selatan terjadi sedikit keributan antara Pasoepati sewaktu memprotes match steward dan aparat yang menginjak-injak spanduk kebanggan mereka, match steward yang harusnya menjaga situasi agar kondusif malah menantang pasoepati yang dibelakang gawang, namun lagi-lagi hal tersebut tak berlangsung lama, situsai bisa dikendalikan.

Setelah pertandingan usai, Pasoepati tidak langsung diperbolehkan keluar dari stadion oleh aparat, kurang lebih 30 menit barulah pintu gerbang dibuka. Pasoepati dengan tertib keluar dan sempat bersalalaman dengan beberpa simolodro yang masih berada didepan tribun barat, namun sekitar dua menit kemudian pacah bentrokan didepan gedung borobudur ( masih 1 komplek dengan stadion/golf).

Disini simolodro yang sudah berada dijalanan melempari Pasoepati yang saat itu tengah menuju ke armada yang mereka tumpangi. Mendapat serangan, Pasoepati sempat melakukan perlawanan namun dihalang-halangi aparat bertameng, sedangkan mereka yang melempar dibiarkan. Di lokasi ini ada 3 simolodro berusia belia tampak terluka parah dikepala akibat terkena lemparan teman-teman mereka sendiri yang sudah ada diluar pagar.

Setelah kejadian ini, Pasoepati sempat dikarantina beberapa saat di Polres Magelang menunggu situasi aman menurut pihak kepolisian. Setelah dirasa aman, dengan dikawal beberapa mobil polisi dan puluhan anggotanya, Pasoepati mulai berangkat meninggalkan Kota Magelang.

Baru sekitar 1 km dari polres, tepatnya setelah perempatan pakelan ( depan asrama Akmil Panca Arga ), Pasoepati mendapat hadangan dan serangan dari simolodro, sontak pasoepati yang mengendarai sepeda motor melakukan perlawanan sengit kepada penyerang.

Polisi sampai beberapa kali menembakan gas airmata di lokasi ini. Simolodro berhasil dipukul mundur oleh pasoepati. 1 sepeda motor milik simolodro hancur tak berbentuk dilokasi ini, bus pasoepati pecah dibeberapa bagian.

Tak berhenti sampai disitu, selama perjalanan hingga wilayah muntilan, disepanjang jalan rombongan pasoepati terus mendapatkan serangan dari simolodro, Pasoepatipun dengan gigih terus berusaha melawan meski terus dihalangi oleh pihak kepolisian yang mengawal mereka, malahan beberapa anggota pasoepati yang kedapatan akan mengambil batu dari pinggir jalan untuk membalas malah dipukuli oleh aparat bertameng ini.(cr)

 

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

PSCS Berharap Pertandingan Berjalan Fair

PERSIS SOLO

Live Report Solo Fc – Minangkabau Fc

PERSIS SOLO

Pasoepati Gelar Doa Bersama Demi Suksesnya KLB PSSI

PERSIS SOLO

INI KATA JAFRI SASTRA TENTANG KEKUATAN PSPS RIAU

PERSIS SOLO

Minggu, Persis Jalani TC di Tawangmangu

PERSIS SOLO

Breaking News: Persis Solo Segera Lakukan Konsolidasi

PERSIS SOLO

Persis Solo Jamu Persiba di Manahan

PERSIS SOLO

KALAHKAN PERSIKA, PELUANG PERSIS SOLO KE DELAPAN BESAR TERBUKA LEBAR