Persis melakoni laga ke 8 musim ini dengan melawat ke stadion Wergu Wetan, Kudus. Menghadapi Persiku, Persis sukses menahan imbang laskar macan Muria dengan skor 2-2. Dengan hasil ini Persis sukses memenuhi target 1 poin dan mempertahankan rekor tak terkalahkannya.
Nanna Onana dan Javad Moradi yang baru direkrut pada jeda musim kompetisi langsung dipercayai menjadi starting eleven. Khusus untuk Nnana, sekembalinya dia ke skuad laskar sambernyawa langsung disambut dengan ban kapten yang dilingkarkan ke lengannya. Sambutan manis itu dibalas dengan penampilan yang lumayan, 14 clearence dan 5 intercept. Semnetara Javad masih beradaptasi dengan rekannya di lini tengah. Namun demikian debutnya tidak juga boleh dibilang jelek.
Babak pertama
Sadar bertindak sebagai tuan rumah, Persiku langsung berinisiatif menyerang sejak peluit awal pertandingan walaupun dengan langkah yang kurang yakin. Sembari menyerang Persiku juga dalam misi meraba kekuatan baru Persis. Masih grepe-grepe kalo kata anak sekarang. Persiku seperti masih terbayang bagaimana di pertandingan sebelumnya timnya dipermainkan laskar sambernyawa dengan skor 3-1.
Menit 14, keragu-raguan Persiku menjadi petaka. Hal yang ditakunkan Kudus terjadi. Persis sukses mencuri gol dengan memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Ali Mustofa. Pemain belakang Kudus itu salah mengantisipasi bola dan akhirnya bola tendangan Fandi Rambo yang niatnya akan ia amankan malah masuk kegawang sendiri.
Selepas itu, Persiku mulai menguasai pertandingan karena mau tidak mau itulah yang harus dilakukan agar tidak kembali dipermalukan Persis. Melalui sayapnya, Persiku mencoba membuka peluang. Bola itu selalu ditujukan pada Amadou. Disinilah peran besar Onana, dimana ia juga yang selalu menggagalkan usaha itu sehingga gawang persis aman sampai babak pertama usai.
Babak kedua
Persiku masih mencoba keluar dari tekanan setelah tertinggal 1 gol dari Persis. Serangan masih sama seperti babak pertama namun dalam intensitas yang lebih tinggi. Sementara itu Persis hanya sanggup merespon dengan beberapa serangan balik saja.
Dejavu, Persiku kembali kebobolan pada menit 64. Seperti Gol pertama yang tadi terjadi 15 menit setelah wasit memulai babak, gol kedua Persis juga terjadi tidak jauh dari itu, tepatnya 19 setelah peluit tanda babak kedua dimulai. Bedanya yang mencetak gol adalah pemain Solo sendiri, Robi Fajar. Persis unggul 2 gol dari tuan rumah. Ini merupakan gol pertama robi fajar di kompetisi divisi utama 2014.
Hamper ¾ pertandingan Persiku tertekan, akhirnya lewat gol Agus Santiko kubu mAcan Muria sedikit bias bernafas. Pemain kawakan itu dengan cerdik melewati FAndi Eko dan melesatkan bola ke jala Johan Prasetyo. per gol ini, angin berhembus ke kubu persiku. Giliran Solo yang tertekan meski masih unggul.
Tambahan waktu sebanyak 8 menit juga menjadi pressure tersendiri bagi kubu Solo. Sampai akhirnya Amadou Gakou benar-benar bias memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mencetak gol penyama kedudukan. Skor akhir 2-2.
Tambahan waktu 8 menit yang diberikan oleh wasit bisa dimaklumi sebagai ganti waktu yang terbuang saat ada keributan supporter yang sempat membuat pertandingan terhenti. Bukan soal tuan rumah masih dalam kondisi tertinggal lho. Dan hasil seri ini tak perlu disikapi dengan kekecewaan yang berlebihan tapi harus disyukuri karena 1 poin ini yang ditargetkan tim sebelumnya.
Di pertandingan ini, Bayu Nugroho kembali menujukan permainan yang memukau. Ia berhasil menyumbang 1 assist untuk Robi Fajar. Bayu juga jadi pemain yang paling sering merepotkan pemain Persiku. Kami sepakat untuk memilihnya sebagai MVP untuk kedua kalinya.
artikel dari @persisstats