Home / Statistik Persis Solo / PERSIS SOLO

Selasa, 28 Desember 2021 - 07:46 WIB

KEMBALI KE KASTA TERTINGGI SETELAH 14 TAHUN

Kemenangan Persis Solo atas Dewa United dalam laga semifinal Liga 2 2021, Senin (27/12) malam, membawa Laskar Sambernyawa kembali ke kompetisi paling tinggi di sepakbola Indonesia.

Sebagai salah satu klub tertua di Indonesia, Persis Solo akhirnya menemukan kembali habitatnya bersanding dengan klub besar di Indonesia seperti Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSM Makassar.

Terakhir kali Persis Solo bertanding di kompetisi teratas Liga Indonesia pada tahun 2007 saat kompetisi masih digelar dengan format dua wilayah dengan nama Divisi Utama.

Namun, hanya setahun bertahan di Divisi Utama wilayah barat, Persis Solo hanya bertahan di posisi ke-9 dibawah Persijap Jepara dan membuat Persis Solo kembali terlempar ke kompetisi level dua di Indonesia.

Masalah klasikal yang dihadapi Persis Solo usai degradasj dari Divisi Utama adalah pendanaan. Distopnya kran penggunaan dana APBD oleh kemendagri membuat Persis Solo identik dengan klub miskin yang selalu tersandung dengan masalah gaji pemain.

Baca Juga   RENCANAKAN RAPID TEST, MANAJEMEN PERSIS SOLO KENA KOMPLAIN

Asa Persis Solo untuk bangkit kembali saat kompetisi Liga 2 musim 2014, dengan skuat pemain yang tidak mewah, Widyantoro berhasil meramu pemain lokal melaju hingga babak delapan besar.

Namun bukannya meraih prestasi, laju Persis Solo terhenti karena masalah non teknis di sepakbola Indonesia. Laskar Sambernyawa terkena sejumlah sanksi yang membuat kekuatan pincang dan gagal melaju ke babak selanjutnya.

Kisruh sepakbola Indonesia membuat kompetisi gagal diputar, hanya turnamen Piala Kemerdekaan dan Turnamen ISC B yang diikuti oleh Persis Solo kurun waktu 2015-2016.

Sinyal kebangkitan Persis Solo terlihat di musim 2017. Di bawah kepemilikan pengusaha Sigid Harjo Wibisono (SHW), Persis Solo menjalani kompetisi Liga 2 dengan impresif.

Dalam fase penyisihan, Persis Solo dengan mudah lolos ke babak 16 besar. Di fase tersebut, Persis Solo berhasil menyisihkan PSPS Riau dan PSS Sleman.

Keperkasaan Persis Solo kembali terhenti di babak delapan besar, dihukumnya Widyantoro selama setahun kompetisi dan sejumlah sanksi untuk pemain membuat langkah gontai mengiringi Persis Solo berlaga di babak delapan besar.

Baca Juga   JUMPA PSCS CILACAP, STADION MANAHAN LEBIH BERSAHABAT DENGAN PERSIS SOLO

Hasilnya sudah bisa ditebak, Persis Solo menempati posisi buncit usai gagal bersaing dengan Martapura FC, PSMS Medan serta Kalteng Putra.

Musim 2018 dan 2019 bahkan berakhir lebih buruk dari sebelumnya, Persis Solo gagal melewati fase penyisihan grup. Catatan menarik hanya didapat saat memenangkan laga Derby Mataram tahun 2019, selebihnya tidak ada yang bisa dibanggakan dari permainan tim Persis Solo.

Sejarah baru Persis Solo dimulai ketika saham kepemilikan beralih dari Vijaya Fitriyasa pada awal tahun 2021. Kaesang Pangarep, Kevin Nugroho serta Erick Thohir menjadi pemilik baru Persis Solo dan langsung menancapkan target promosi ke Liga 1 sebagai harga mati.

Ditangan ketiga pengusaha tersebut, Persis Solo menjadi klub “sultan” di Liga 2 dengan pendanaan melimpah serta materi pemain kelas wahid.

Selamat datang di Liga 1 Persis Solo, jangan berhenti di sini mengukir cerita indah.

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

Tiga Pemain Persis Solo Terancam Absen

PERSIS SOLO

Menjamu PSISra Sragen, Persis Solo Menang Besar

PERSIS SOLO

Widyantoro Resmi Nahkodai Persis Solo

PERSIS SOLO

Hanya Laku Rp. 153 Juta, Penjualan Tiket Tidak Maksimal

PERSIS SOLO

Pasoepati Gelar Nonbar Final UCL

Stadion Manahan

[Galeri Foto] Derby Jawa Tengah Persis Solo melawan Psis Semarang

PERSIS SOLO

KOMPETISI LIGA 2 AKAN DITUNDA DUA PEKAN

PERSIS SOLO

SAH, PEMILIK BARU LUNASI TUNGGAKAN GAJI PEMAIN PERSIS ERA VIJAYA FITRIYASA