FOTO 1 : Ini penampilan Bang Jun kala mendampingi Persis Solo melakukan pertandingan uji coba melawan Sriwijaya FC di stadion Manahan Solo, 22 November 2011.
Kabar duka itu mendadak tiba di Minggu sore (15/7) kemarin. Berita meninggalnya mantan pelatih Persis Solo musim lalu, Junaidi Bin Saman, langsung dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru daerah termasuk Solo, kota yang menjadi persinggahan terakhir Junaidi sebagai pelatih sepak bola profesional. Bang Jun, begitu ia akrab disapa, meninggal dunia karena terkena serangan jantung sesaat setelah dirinya bermain sepak bola di stadion Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur. Bang Jun meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Proses pemakaman Bang Jun sendiri telah selesai dilakukan siang tadi di kota Samarinda.
FOTO 2 : Ini adalah foto Bang Junaidi di kantor redaksi PasoepatiNet. Foto ini diambil pada hari Kamis malam, 7 Juni 2012, tepat sehari menjelang kepulangan Bang Jun ke Balikpapan setelah menyelesaikan tugasnya menjadi pelatih di Persis Solo.
Bang Jun adalah pelatih tim Persis Solo musim lalu. Ia dikontrak manajemen PT. SIP sebagai pelatih Persis pada medio Oktober tahun lalu. Penunjukkan Bang Jun sebagai pelatih kepala di Persis sebenarnya cukuplah mengejutkan beberapa pihak. Mantan pelatih Persiba Balikpapan dan Persijap Jepara ini, sebenarnya lebih cocok menjadi juru racik tim-tim peserta liga indonesia kasta tertinggi dibandingkan harus menjadi juru racik tim Persis Solo yang berlaga di kompetisi kasta kedua. Namun Bang Jun memiliki alasannya tersendiri mengapa dirinya lebih memilih berlabuh di Persis dan mengabaikan tawaran menggiurkan dari tim-tim lainnya.
“Selain ditawar Persis, sebenarnya ada juga tim lain yang menawar seperti Persela Lamongan, Persijap Jepara dan tim-tim lainnya. Tapi entah mengapa, tiba-tiba saya tertarik dengan kota Solo. Di sini bukan masalah nilai kontraknya, tapi komitmen saya untuk melatih di sini (Solo) cukup tinggi,” kata Bang Jun menjelaskan alasannya bergabung di Persis Solo ketika diperkenalkan pertama kalinya ke rekan media sebagai pelatih Persis Solo, Jum’at 14 Oktober tahun lalu.
FOTO 3 : Ini gaya Bang Jun mengontrol bola. Foto ini diambil pada saat latihan tim Persis Solo di stadion Sriwedari Solo, Rabu, 8 Februari 2012.
Selama satu musim berkiprah bersama Persis, Bang Jun telah melalui 24 pertandingan resmi, baik di ajang liga maupun Piala Indonesia. Dari jumlah pertandingan tersebut, sebanyak 9 pertandingan Bang Jun berhasil menghadirkan kemenangan, sedangkan sisanya 5 pertandingan berakhir imbang dan 10 kali menderita kekalahan. Di akhir kompetisi, dengan perjuangan yang sangat keras Bang Jun hanya sanggup membawa Persis Solo bertengger di posisi ke-8 klasemen akhir.
FOTO 4 : Gaya nyentrik Bang Jun sembari merokok ketika berbincang dengan CEO klub, Kesit B. Handoyo di stadion Jatidiri Semarang, Sabtu, 3 Maret 2012.
Meski gagal mewujudkan targetnya di Persis, suporter Persis Solo, Pasoepati tetap mengelu-elukannya bak seorang pahlawan. Karena kedekatannya yang sangat intim dengan kalangan Pasoepati, Bang Jun tetap layak mendapatkan apresiasi tinggi dari suporter. Terlepas dari raihan di klasemen akhir, Bang Jun dinilai telah berhasil memberikan suguhan sepak bola yang atraktif bagi Persis, sepak bola yang pantang menyerah. Selain suguhkan taktik apik, Bang Jun juga telah berhasil mewujudkan situasi yang kondusif di tim meski prahara masalah silih berganti mendera skuad Persis.
FOTO 5 : Bang Jun mengangkat tangan dan merapatkan telapak tangannya mengisyaratkan permintaan maafnya kepada Pasoepati karena Persis gagal menang atas tuan rumah PSIS Semarang, Sabtu, 3 Maret 2012.
Bang Jun merupakan pribadi pelatih yang rendah hati. Yang khas dari dirinya adalah sifatnya yang sangat humoris, baik kepada pemain, wartawan maupun kepada kalangan suporter. Pria tambun pecinta angka 89 ini selalu mengekspresikan kegembiraannya dengan berjoget di depan tribun Pasoepati tatkala timnya berhasil meraih kemenangan. Sebaliknya, Bang Jun juga kerap mengangkat tangannya sembari merapatkan telapak tangannya seraya meminta maaf kepada suporter manakala tim yang diasuhnya mendapat hasil bertanding yang mengecewakan.
Bagi kalangan pers sendiri, Bang Jun merupakan sosok pelatih yang sangat bersahabat dengan para wartawan. Tak sulit bagi para wartawan untuk sekedar meminta komentar seusai latihan atau pun usai pertandingan. Gelak tawanya kerap terdengar membahana memenuhi ruangan jumpa pers seusai pertandingan Persis, sekali pun pada saat itu Persis tidak mampu meraih kemenangan di kandang. Setiap kali menggelar jumpa pers seusai pertandingan, gaya Bang Jun dikenal nyetrik. Topi yang ia kenakan selalu dalam posisi terbalik, sementara jari-jari tangan kanannya selalu mengapit sepuntung rokok yang sesekali ia hisap seusai selesai memberikan komentar.
FOTO 6 : Acungan jempol dari Bang Jun untuk ratusan Pasoepati yang telah hadir di stadion Si Jalak Harupat Bandung, Sabtu, 10 Maret 2012.
Apapun hasil pertandingan yang didapat Persis, Bang Jun selalu menampakkan wajah sumringah di hadapan sejumlah wartawan. Wajah masamnya hanya sempat satu kali ia tampakkan di depan wartawan ketika menggelar jumpa pers seusai pertandingan Persis melawan PPSM Magelang di Manahan, 9 Mei lalu. Kala itu, wajah masam Bang Jun jelas terlihat meski dari hasil pertandingan Persis sukses mengalahkan PPSM Magelang. Saat itu, ruangan konferensi pers mendadak berubah jadi hening ketika Bang Jun memulai bicaranya dengan muka sangat serius. Ya, moment itu adalah saat dimana Bang Jun mengeluarkan pernyataannya yang ingin mundur dari tim Persis lantaran masalah gajinya dan gaji para pemain tidak mendapatkan perhatian serius dari pihak manajemen tim. Meski pada akhirnya batal mundur sebagai pellatih persis, namun momentum saat itu adalah satu-satunya momentum dimana bang jun memperlihatkan wajah musam ke wartawan.
FOTO 7 : Ini adalah tulisan tangan Bang Junaidi. Ia menulis keinginannya untuk dapat bertemu lagi dengan Pasoepati di musim mendatang.
Selesai mengarsiteki Persis Solo di musim lalu, Bang Jun sebenarnya mempunyai obsesi pribadi untuk bisa melatih Persis lagi di musim depan. Kepada redaksi PasoepatiNet, Bang Jun sudi menulis obsesinya tersebut ke dalam secarik kertas sebagai bukti bahwa ia ingin kembali ke Persis. Keinginan Bang Jun melatih Persis musim depan tentunya ada alasannya tersendiri. Selain karena masih berhutang lantaran masih gagal mewujudkan target promosi bagi Persis, tapi juga karena Bang Jun merasa sudah sangat mencintai dan merasa nyaman untuk tinggal di kota Solo. Bahkan, Bang Jun sebenarnya sudah memiliki rencana tersendiri untuk membeli rumah di Solo sebagai tempat tinggal dirinya beserta keluarganya.
“Bapak hatinya tetap di Solo. Kemarin-kemarin itu kita sudah berencana akan mencari-cari rumah di sana (Solo),” ungkap Juana Marshellyta, putri Bang Jun, saat berkomunikasi singkat dengan redaksi PasoepatiNet, kemarin.
FOTO 8 : Bang Jun bersama tim kepelatihan Persis sesaat sebelum kick off pertandingan Persis Solo melawan PSCS Cilacap di stadion Manahan Solo, Sabtu, 25 Februari 2012.
Sebelum meninggal hari Minggu kemarin, beberapa hari sebelumnya Bang Jun sempat merayakan hari ulang tahunnya yang ke-47 tahun yang jatuh pada 5 Juli lalu. Bang Jun sempat merayakan hari istimewanya tersebut bersama dengan keluarganya. Bahkan rencananya, pada bulan September nanti, Bang Jun telah berencana akan menikahkan putrinya dengan pemain Persis Solo musim lalu, Yogi Alfian. Namun rencana hanyalah tinggal rencana ketika Allah yang berkuasa sudah mempunyai kehendak lain. Minggu, 15 Juli kemarin Bang Jun lebih dulu meninggal dunia tanpa bisa merealisasikan rencananya menikahkan putrinya, Juana Marshellyta. Dan sebagai bentuk penghormatan terakhir, proses akad nikah Juana Marshellyta dengan Yogi Alfian telah dilakukan siang tadi di hadapan jenasah Bang Jun.
FOTO 9 : Ini foto terakhir Bang Jun bersama para pemain cadangan Persis Solo. Foto ini diambil sesaat sebelum kick off pertandingan terakhir Persis Solo melawan PSIS Semarang di stadion Manahan Solo, Minggu, 3 Juni 2012.
Selamat jalan Bang Junaidi bin Saman. Kebersamaan kita memang hanya terjalin selama satu musim kompetisi. Namun dari waktu yang sesingkat itu, kita telah melalui banyak hal yang menarik dan banyak kenangan yang terekam indah untuk kami. Kami akan selalu merindukanmu. Sosok pribadimu sangat kami kagumi. Engkau rendah hati, engkau humoris dan engkau bak telah menjadi seorang sahabat karib bagi kami. Kami pasti akan mengenangmu dengan cara yang indah. Selamat jalan pelatih hebat kami, semoga engkau tenang di sisi Allah SWT. Amin. We will miss you and we love you, Bang Jun!
Naskah : Adjiwae Onengisme
Foto : Tim PasoepatiNet