Rasa penasaran masih hinggap pada Wahyu Tri Nugroho hingga saat ini, penjaga gawang asal Nguter, Sukoharjo, itu merasa belum lengkap karirnya karena gagal menghadirkan gelar juara bersama Persis Solo.
Rasa penasaran itu terus dibawanya hingga dirinya dihubungi oleh manajemen Persis Solo yang menawarinya bergabung. Saatnya menuntaskan mimpi yang tertunda, begitulah perasaan dan tekad Wahyu Tri NUgroho saat ini.
“Jujur ini moment yang tepat, saya tidak hanya mengincar lolos ke Liga 1 tahun ini bersama Persis Solo tapi semoga bisa menjadi juara karena saya belum pernah juara bersama Persis Solo,”terang Wahyu Tri Nugroho.
Ya, penjaga gawang berusia 34 tahun itu memang mengawali karir profesionalnya bersama Persis Solo dan meraih hasil gemilang, yakni menjadi runner up kompetisi Divisi satu pada tahun 2006.
“Waktu bermain di final melawan Persebaya Surabaya, saya merasa masih ada yang kurang. Iya waktu itu Persis Solo berhasil menembus kompetisi teratas di Indonesia namun gagal juara,”imbuhnya.
Perjalanan karir Wahyu Tri Nugroho selama menjadi penjaga gawang di Liga Indonesia memang tidak banyak berganti klub, Wahyu tergolong pemain yang bukan “kutu loncat” yang berganti klub setiap musim.
Usai keluar dari Persis Solo, Wahyu merapa ke Persiba Bantul yang berhasil dibawanya lolos ke Indonesia Super League di tahun keduanya bersama Laskar Sultan Agung. Status juara Divisi Utama diraihnya bersama koleganya, Wahyu Wijiastanto yang juga hijrah dari Persis Solo ke Persiba Bantul.
Lepas dari Persiba Bantul, Wahyu memutuskan hijrah ke Bhayangkara FC tim yang berlaga di Liga 1 itu dibawanya meraih status Juara usai menyingkirkan Bali United di pertandingan akhir.
Dirinya pun mengaku tak mempersoalkan status Persis Solo yang berlaga di kasta kompetisi kedua Liga Indonesia. Menurutnya, manajemen Persis Solo punya visi misi yang jelas untuk kembali ke Liga 1 dan menjadi tim kuat di Indonesia.
Pemain yang dijuluki “Rambo” karena sering memakai bandana saat berlaga ini mengaku tak sabar untuk segera bergabung dalam masa persiapan tim menjelang kompetisi bersama Persis Solo.
“Jika tahun ini bisa juara bersama Persis Solo, lengkap sudah cerita karir saya, semua klub yang saya bela bisa meraih juara,”harap Wahyu.
Sebagai penjaga gawang yang tergolong senior, tugas Wahyu di tim Persis Solo tidaklah mudah. Dirinya dituntut harus menjadi panutan baik di dalam maupun luar lapangan. Mentalitasnya sebagai pemain juara juga harus ditularkan pada rekannya di Persis Solo.
Masuknya Wahyu membuat komposisi penjaga gawang Persis Solo menjadi lebih kompetitif. Sebelumnya manajemen lebih dahulu mendatangkan M Fahri, Erlangga Setyo serta mengikat penjaga gawang lokal Nuri Agus Wibowo.
*foto:bola.net