Setelah mundurnya Wawan Sarwanto dan Bakuh sebagai duet Presiden dan Wakil Presiden Pasoepati, sampai saat ini Pasoepati belum juga mempunyai DPP, Presiden dan Wapres.
Hal ini tentu saja mempengaruhi kekompakan di tubuh suporter dengan slogan Edan Tapi Mapan tersebut. Tidak adanya DPP membuat pasoepati seperti tidak mempunyai tempat untuk menyalurkan aspirasinya.
Semakin dekatnya waktu kompetisi yang akan di arungi Persis Solo seharusnya Pasoepati segera mempunyai tokoh Presiden dan Wapres ataupun DPP yang baru untuk memudahkan aspirasi suporter yang demikian banyak.
Majelis dan tingkatan Korwil seharusnya segera menanggapi keadaan ini agar tidak ada lagi suara miring yang mengarah ke DPP dari kalangan pasoepati sendiri.