Sudah sebelas tahun Pasoepati menjadi suporter besar di Indonesia. Tidak pernah ada yang berani meragukan Loyalitas Pasoepati pada tim yang di dukungnya dan Timnas Indonesia.
Namun seperti ada yang hilang dari Pasoepati. Kita terlalu terjebak pada sejarah tahun 2000 saat di mana pasoepati selalu menjadi pusat perhatian media karena kreatifitasnya. Saat itu semua orang membicarakan aksi simpatik dan betapa kreatifitasnya Pasoepati.
Bahwa kita adalah pelopor lahirnya beberapa komunitas suporter di tanah air itu adalah fakta nyata. The Macz Man, Askar TheKing, adalah bagian dari sejarah betapa Pasoepati begitu melegenda.
Fakta bahwa menjaga konsistensi lebih sulit dari meraihnya seharusnya menjadi tanggung jawab kita yang mengaku sebagai seorang pasoepati. Jika ada yang salah di pasoepati, itu tanggung jawab kita bersama memperbaikinya.
Mendidik generasi muda Pasoepati untuk memahami hakekat di dirikannya Pasoepati menjadi tugas dari generasi tua Pasoepati agar mereka yang muda tidak kehilangan arah, agar mereka tahu visi dan misi pasoepati.
Inilah lirik Lagu Hymne Pasoepati yang bisa menjadi renungan untuk kita semua :
*Wahai anak negeri mari kita bernyanyi
*Nyanyikan lagu perdamaian untuk negeri
*Bersama pasoepati yang simpati anti anarki
*Budayakan tertib damai di sepakbola
*Bersama Pasoeapti tuk Indonesia nan jaya
*oooooo ……. ooooo…. .ooooo…ooooo