Persis Solo sukses memenangkan pertandingan Derby Jawa Tengah setelah di pertandingan sore tadi, tim asuhan Junaidi ini sukses mengalahkan tamunya dengan skor 4-2. Kemenangan Persis di pertandingan tersebut harus diraih dengan susah payah setelah di babak pertama justru tim PPSM yang berhasil unggul dengan skor 1-2.
Sumbangan dua gol dari Robi Fajar bawa Persis ungguli PPSM dengan skor akhir 4-2
Persis Solo seolah mengulangi pertandingan di putaran pertama lalu kala menjamu PPSM di kandangnya sendiri. Saat itu, Persis juga harus takluk dengan skor 2-1 di babak pertama, sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan hasil akhir 2-3 untuk kemenangan Persis. Sore tadi pun Persis berjuang keras di babak kedua untuk membalikan kedudukan dari 1-2 menjadi 4-2 untuk kemenangan Persis.
Asisten pelatih PPSM, Eko Purjianto di sesi konperensi pers mengatakan bahwa Persis Solo bermain lebih baik dari timnya. Menurut pengakuannya pula, faktor yang membuat timnya harus kalah dari Persis adalah karena lengahnya lini belakang timnya. Tak hanya itu, ia juga mengkritisi banyaknya peluang yang di dapat namun akhirnya tak berbuah gol tambahan.
“Kita sebenarnya memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol, tapi terbuang begitu saja. Kita kurang memanfaatkan peluang yang ada. Setelah kedudukan menjadi 2-2, Persis malah semakin bertambah menyerang. Sebenarnya kita ingin memanfaatkan kondisi fisik Persis yang kelelahan setelah bertanding melawan Persija, tapi ternyatalini belakang kita malah lengah. Sehingga apa yang kita inginkan untuk membawa pulang poin dari away ke solo ini menjadi gagal,” ujar Eko Purjianto.
Sementara itu pelatih Persis Solo, Junaidi menyebut bahwa para pemainnya tidak mampu bermain maksimal di babak pertama karena pemainnya malah terlihat tegang meski sudah unggul 1-0. Ketegangan pemain Persis justru berakibat pada pola permainan yang justru mengikuti pola permainan tim lawan.
“Sebenarnya tadi kita ingin bermain cepat, tapi memang pemain malah ikut permainan PPSM. Kita setelah membuat gol justru ketegangan pemain memuncak yang berakibat kita kehilangan kepercayaan diri. Dua gol PPSM adalah kesalahan pemain kita sendiri,” kata Junaidi.
Junaidi juga menambahkan bahwa kunci kemenangan timnya tidak terlepas dari penerapan strategi jitu yang diperagakan para pemain Persis di babak kedua. Pola permainan tim PPSM yang cenderung melambat usai unggul 1-2, coba diabaikan para pemain Persis yang malah lebih mengandalkan pola permainan dengan tempo yang cepat.
“Di babak kedua aku hanya menginstruksikan kepada pemain agar tampil lebih tenang. Kita harus bermain dengan tempo cepat dan tidak lagi mengikuti gaya permainan lawan. Jangan harap kita bisa menang kalau mengikuti permainan PPSM karena setelah mereka unggul permainan mereka selalu memperlambat tempo. Alhamdulillah, permainan kita lebih baik dari babak pertama,” tambahnya.
Terkait dengan gol yang dicetak oleh Arnaldo Vilalba, pelatih asal Banjarmasin ini malah menyebut bahwa peran Vilalba di pertandingan tadi sebenarnya hanya sebagai pemantul bola di lini depan. Junaidi bahkan tidak menginstruksikan secara khusus kepada Vilalba untuk mencetak gol di pertandingan sore tadi.
“Ya Alhamdulillah Vilalba bisa mencetak gol. Aku memainkan dia sebenarnya tidak menyuruh untuk dia bermain begini-begini, atau menyuruh dia mencetak gol. Aku hanya menyuruh dia supaya menunjukkan kemampuannya, dan tunjukkan finishing dia. Vilalba sebenarnya hanya aku tugaskan sebagai tembok saja di depan, jadi biar Robi Fajar dan Feryanto saja yang bekerja. Gol dia bisa memberikan suntikan mental yang baik bagi dia sendiri,” pungkas Junaidi.