Nama Listyanto Raharjo sempat menyeruak ke media massa menyusul keinginannya untuk bisa bereuni dengan sesama koleganya sewaktu di Pelita Solo, Eko Purjianto. Bejo, panggilan akrab Listyanto, bahkan secara terus terang di media lebih memprioritaskan Persis Solo ketimbang Bhayangkara Solo FC.
Namun, nasib berkata lain, posisi pelatih penjaga gawang Persis Solo jatuh ke sosok Eddy Harto. Penjaga gawang yang sukses membawa Indonesia meraih medai emas SEA Games 1991 di Manila itu terpilih untuk memoles barisan penjaga gawang Persis Solo.
Karir kepelatihan Eddy Harto juga terbilang mumpuni, baik di level klub maupun Timnas. Persiraja Banda Aceh menjadi klub yang sempat menjadi labuhan Eddy, pun juga dengan Bali United bersama Eko Purjianto.
“Iya sudah resmi, Coach Eddy Harto yang menjadi pelatih penjaga gawang Persis Solo,”ujar Bryan, media officer Persis Solo.
Kota Solo bukan kota asing bagi Eddy Harto, dirinya tercatat pernah berseragam Arseto Solo di awal tahun 1980-an.
Kini, posisi tim pelatih Persis Solo terbilang sudah komplit dengan masuknya pelatih kiper senior tersebut. Posisi pelatih fisik sudah diisi oleh Rony Azani yang didatangkan dari klub Bali United. Keduanya akan bekerjasama dengan Eko Purjianto yang didaulat menjadi pelatih kepala serta Haryanto Prasetyo sebagai asisten pelatih.