Menjelang pertandingan leg pertama Piala Indonesia 2012 melawan PPSM KN Magelang, Rabu (9/5) nanti, tim Persis Solo masih diterpa polemik gaji yang tak kunjung usai. Polemik gaji di tim Persis membuat para awak laskar Samber Nyawa menjerit meratapi keadaannya saat ini. Alih-alih bersiap diri jelang pertandingan melawan PPSM Magelang, polemik gaji yang tak kunjung tuntas malah membuat kondisi tim Persis saat ini cukup memprihatinkan.
Tim Persis Solo masih berpolemik dengan urusan gaji pemain yang belum terbayarkan selama dua bulan. Hal ini cukup mengganggu persiapan tim Persis di tengah jadwal kompetisi yang semakin padat.
Hingga hari ini tim Persis sendiri seolah masih meliburkan diri sejak pertandingan terakhirnya melawan Persepar Palangkaraya, Minggu (29/4) lalu. Bahkan, sebagian besar pemain Persis pun memilih pulang ke daerah asalnya masing-masing sembari menanti pelunasan gaji dari pihak manajemen tim.
Pelatih Persis Solo, Junaidi bahkan secara terang-terangan mempertanyakan tanggung jawab pihak manajemen dalam upaya memenuhi hak bagi para pemainnya. Menurut Junaidi, manajemen seharusnya bisa lebih bekerja keras dalam mencari solusi pendanaan bagi tim Persis agar polemik gaji tidak terjadi berlarut-larut. Manajemen seharusnya memberikan solusi lain dari pada hanya sekedar saling menunggu kucuran dana dari pihak konsorsium yang hingga saat ini belum diketahui kejelasannya.
“Manajemen seharusnya sudah mempunyai solusi pendanaan buat tim, jangan hanya menunggu dari pihak konsorsium seperti ini. Mau bagaimana Persis Solo ini? Pemain dan pelatih sudah dekat dengan suporter dan ingin memberikan yang terbaik untuk Persis Solo dan juga kota Solo, tapi kalau satu sama lain tidak saling mendukung, ya berat juga jadinya. Kalau cuma tunggakan gaji 1 bulan ya mungkin masih bisa dimaklumi, tapi ini sudah terhitung gaji 2 bulan,” ujar Junaidi.
Selain Junaidi, keluhan dari polemik gaji juga datang dari para pemain Persis sendiri. Salah seorang pemain Persis yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa dirinya sudah jenuh dengan janji-janji yang diberikan oleh pihak manajemen dalam penyelesaian polemik gaji. Bahkan kabarnya, para pemain Persis yang saat ini masih berada di mess mengancam akan memilih pulang jika tunggakan gaji tidak segera dibayarkan.
“Kalau sampai minggu ini tidak ada kejelasan, para pemain yang sekarang di mess akan memilih pulang. Pemain sudah menyiapkan barang-barangnya untuk segera pulang. Bahkan ada yang sampai menggadaikan barang pribadinya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” ujar salah seorang pemain Persis yang enggan disebutkan namanya.
Gaji saat ini memang menjadi hak yang harus didapatkan para pemain Persis. Mereka menuntut haknya untuk dapat mencukupi kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarganya masing-masing. Maka, ketika hak mereka selama 2 bulan belum terbayarkan, mereka pun pantas untuk menjerit. Kegeraman para pemain Persis terhadap manajemen tim pun maklum saja dilakukan, itu semata-mata agar para pemain mendapatkan perhatian serius dari pihak manajemen dalam hal ini pelunasan gaji mereka yang tertunda.
“Mana pergerakan dan solusinya untuk bisa menghidupi tim ini? Tim ini merupakan tim bagus dan bisa berbicara lebih di liga. Tapi yang membuat tim ini lemah ya karena manajemennya yang tidak serius,” geram salah seorang pemain Persis Solo lainnya.
