Ratusan anggota Pasoepati berkumpul di seputaran Tugu Kebangkitan Nasional, Jum’at (8/11) malam guna melakukan ritual doa bersama untuk Persis Solo dipimpin oleh wakil presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan.
Sebanyak 90 lilin dinyalakan dalam acara doa bersama tersebut, jumlah lilin itu mengacu pada usia Persis Solo yang genap berusia 90 tahun.
Sebelumnya, sebuah arsip dokumen ditemukan di salah satu perpustakaan di Utrech, Belanda, yang menyebutkan bahwa Persis Solo lahir pada 8 November 1923. Berdasarkan bukti tersebut, anggota Pasoepati meyakini bahwa tim kesayangannya yang dahulu bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) itu genap berusia 90 tahun.
“Ada berita tentang hari lahir Persis Solo, arsip yang menguatkan tersebut ditemukan di salah satu perpustakaan di Belanda” ujar Ginda, Jum’at (8/11) malam.
Guna menguatkan kesahihan berita tersebut, Ginda berencana untuk memeriksa arsip pustaka di Keraton Surakarta.
“Kebetulan hari ini (Jum’at-red) tutup, mungkin hari senin kita akan membuka arsip pustaka Keraton. Kalau di Belanda saja ada arsipnya, seharusnya di Solo juga ada” lanjutnya.
Di tempat yang sama, salah seorang dirijen Pasoepati, Andre Jaran mengungkapkan perasaan bahagianya ketika ada bukti hari lahirnya Persis Solo yang diungkap ke publik. Ketika mendengar informasi tersebut, dirinya langsung berinisiatif mengundang beberapa teman untuk mengadakan acara doa bersama untuk Persis Solo.
“Puji syukur akhirnya misteri hari lahir Persis Solo bisa terpecahkan, acara doa bersama ini sebagai wujud kecintaan kita untuk Persis Solo” terang Jaran.