Laga syarat emosi yang tersaji di Stadion Soemitro Kolopaking, Minggu (16/6) sore saat tuan rumah Persires Banjarnegara menjamu Persis Solo memang hanya berakhir seri. Kerugian besar jika menilik hasil akhir karena Persis seharusnya membawa pulang tiga angka seandainya wasit Umbul Wandono tidak berulah dengan menganulir gol bersih Tri Handoko.
Namun jika menilik hiruk pikuk yang tersaji sepanjang 90 menit pertandingan, acungan jempol patut disematkan untuk kedua suporter. Tensi panas yang tersaji sepanjang laga namun tidak ada satupun tindakan anarki yang dilakukan Pasoepati maupun Banjarnegara Hooligan.
Masyarakat Banjarnegara pun antusias dengan kedatangan ribuan Pasoepati yang berlaku santun serta bisa menjaga kondusifitas Banjarnegara. Bahkan seusai pertandingan, banyak masyarakat Banjarnegara yang rela menunggu di pinggir jalan untuk melambaikan tangan kepada rombongan Pasoepati.
“Terima kasih untuk dulur-dulur Pasoepati yang sudah mau datang ke sini, kami senang dengan kedatangan suporter besar seperti Pasoepati,”ujar Eko Priyono, ketua Banjarnegara Hooligan.
Ketua panitia tur Banjarnegara, Aris Bledex pun memuji suporter tuan rumah yang mampu memberikan rasa nyaman bagi ribuan Pasoepati yang hadir. Aris juga mengucapkan apresiasi yang tinggi untuk pihak kepolisian Banjarnegara yang mengatur Pasoepati tanpa ada tindakan represif.
“Terima kasih untuk Banjarnegara Hooligan, Polres Banjarnegara serta masyarakat yang sudah menerima kami dengan baik. Kami akan melakukan hal serupa jika mereka berkunjung ke Solo,”ujar Aris Bledex.
“Tak lupa saya mewakili seluruh panitia tur mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya untuk Polresta Solo yang memberikan bimbingan, serta untuk Pasoepati yang mampu berlaku tertib dan menjunjung tinggi sportifitas.”Pungkas Aris Bledex.