Yo Neng Solo Yen Pengen Nonton Bal-balan, Suportere Sopan Tamune Dijamin Aman
Gelaran semifinal dan final liga divisi utama PSSI 2010/2011 akan segera digelar di kota Solo, tepatnya di stadion Manahan pada tanggal 22 Mei dan 25 Mei 2011 mendatang dengan peserta Persidafon Dafonsoro, Persiba Bantul, Mitra Kutai Kertanegara dan Persiraja Banda Aceh.
Solo memang seolah menjadi langganan untuk ditunjuk PSSI menggelar pertandingan-pertandingan penting. Hal ini bukan tanpa pertimbangan, Solo dan Pasoepati dimata PSSI dipandang selalu “Wellcome” dengan klub mapun supporter dari lain daerah, sehingga setiap pergelaran PSSI disana selalu berjalan lancar tanpa ada halangan suatu apapun.
Masih Ingatkah kita bagaimana ribuan supporter Panser Biru-Snex serta Persikmana pada tahun 2006 membanjiri stadion Manahan? Masih ingatkah kita bagaimana Aremania dan Singamania Palembang tahun lalu memberikan warna di stadion Manahan? Ingatkah kita ketika stadion Manahan berubah menjadi lautan oranye ketika Persibo dengan boromanianya merubut juara divisi utama 2010?
Pasoepati sebagai tuan rumah selama ini selalu memberikan kesan baik dengan segala keramahannya pada supporter-suporter yang pernah singgah mendukung klub kebanggaannya di Stadion Manahan. Tanyalah kesan supporter Semen Padang, SPARTACK’S, selama meraka di Solo tahun lalu, tanyalah kepada mereka bagaimana sambutan Pasoepati yang hingga sekarang selalu mereka ingat.
Tanyalah Deltamania, Boromania, Aremania, Panser Biru, Snex, Jakmania, Ultras Gresik, Pusammania, Slemania, Persikamania, dan semua supporter yang pernah hadir langsung di Solo! Dibenak mereka Pasoepati adalah supporter yang selalu toleran terhadap supporter lain.
DPP Pasoepati Menerima Semua Suporter Klub Semifinalis
Menjelang semifinal dan final liga ti-phone lusa, marilah kembali kita sukseskan pergelaran ini. Karena dengan suksesnya even tersebut, berarti juga suksenya kota Solo dan tentunya Pasoepati sebagai tuan rumah. Janganlah teman-teman Pasoepati mempunyai sifat dendam kepada supporter yang nantinya akan hadir langsung di Manahan.
Saling koreksi diri adalah wujud pendewasaan diri kita masing-masing, janganlah selalu berkaca kepada masa lalu, karena hal tersebut hanya akan membuat kita seakan jalan ditempat, bahkan mundur kebelakang.
” Pasoepati mengucapkan selamat datang pada suporter tim yang akan berlaga di 4 besar Divisi utama mulai minggu (22/5) mendatang” ujar Bimo Putranto, Presiden pasoepati.
DPP Pasoepati akan berusaha melakukan koordinasi dengan para suporter tamu yang hadir di Stadion Manahan Solo agar tidak terjadi provokasi dan anarki di Kota Solo. DPP Pasoepati menghimbau Suporter tamu untuk berlaku sopan dan tidak melakukan tindakan provokasi yang bisa memancing aksi anarki yang berujung kerusuhan antar suporter di Kota Solo.
Selain itu DPP Pasoepati juga menghimbau agar para anggotanya tidak melakukan provokasi kepada suporter tamu yang hadir di Manahan dan menjadi tuan rumah yang baik bagi semua suporter.
Tetaplah menjadi Pasoepati yang pada awal berdirinya 11 tahun silam dibentuk sebagai supporter yang cinta damai, anti anarki dan anti rasis. Peganglah teguh apa yang dulu telah menjadi cita-cita para pendiri Pasoepati, janganlah kita ingkari!
Mari bersama jadikan Pasoepati yang kita cintai ini ke khitahnya sebagai supporter suportif dan atraktif, janganlah direcoki dengan hal-hal yang malah akan membuat nama Pasoepati menjadi cemar di mata publik bola nasional. Hilangkan dendam masa lalu, selalu berfikir positif, dan bersikaplah dewasa dalam setiap tutur kata dan tingkah laku kita ketika “membawa” nama Pasoepati.
Persis Solo maupun Solo FC bolehlah redup sinarnya, bolehlah sang Laskar Sambernyawa dan Laskar Jatayu sekarang ini belum berprestasi, tapi janganlah hal tersebut membuat Pasoepati seolah kehilangan jatidirinya.
Tetaplah bangga dengan kaos dan syal merah kebanggaan kita! Mulailah merasa malu ketika kita hadir di Manahan dengan menggunakan atribut supporter lain. Follow Me! Follow PASOEPATI! (DPP/Crew)