Persis Solo mengawali babak 8 besar kompetisi divisi utama 2014 dengan hasil kurang memuaskan. Bermain didepan publik sendiri, laskar Sambernyawa tak mampu meraih kemenangan dan harus berbagi poin 1 dengan Pusamania Borneo FC.
Klub asal Kalimantan ini menjelma menjadi kekuatan baru di kompetisi divisi utama tahun ini. Walaupun belum genap 1 tahun berdiri, tapi PBFC langsung menebar terror untuk pesaingnya. Tim yang tergabung di grup 5 sudah merasakan tangguhnya tim kepunyaan Nabil Husein ini. Dan pada (3/10) giliran Persis yang harus merasakan kekuatan tim Pesut Etam. Sebut saja Danilo Fernando, Soler, Akbar Rasyid dan Ferri Aman Saragih adalah nama –nama besar yang ada di dalam skuad PBFC yang dihadapi Ferryanto cs di Manahan. Bersama beberapa pemain lokal potensial lainnya, mereka diramu dalam formasi 4-4-2 dibawah instruksi Iwan Setiawan.
Sedangkan Persis masih turun dengan formasi 4-4-2 dengan duet striker Yanuar Ruspuspito dan Ferryanto. Di lini tengah ada Bayu, Javad, Akbar dan Tinton. Sementara Onana, Sabani, Hendri dan Fandi menggalang pertahanan untuk gawang yang dihuni Agung Prasetyo.
Pada awal pertandingan, terlihat PBFC menumpuk pemain ditengah dan meninggalkan Soler didepan sendirian. Poros utamanya tentu ada pada Danilo Fernando yang didapuk untuk menyuplai bola dari belakang.
Danilo memang punya spesialisasi tendangan dan umpan yang akurat. Pada menit ke 3, PBFC mendapat tendangan bebas. Jaraknya cukup jauh dari kotak penalti, namun nyatanya PBFC cukup cerdik memanfaatnaknnya. Danilo dengan kaki kanan mengirim umpan jauh ke kotak penalti, sekilas ini memang tidak berbahaya, namun bola sundulan pemain pbfc diarahkan ke tengah petak penalti dan menjadi bola liar. Ari Priyatna yang datang dari belakang langsung menyepak bola tadi dan terjadilah gol untuk PBFC. Skema set-piece yang rapi.
Setelah gol itu, Persis seperti dipersilakan ambil kendali permainan oleh PBFC. Beberapa kali Nnana bisa membawa bola masuk sampai final third PBFC. Tapi setelah itu Persis mulai kesulitan menembusnya karena sudah menuggu Danilo, Akbar dan FAS.
Persis juga mencoba menyerang melalui sayap, full-back Persis, khususnya Fandi juga leluasa maju kedepan untuk mengirim umpan silang, namun selalu gagal upayanya.
PBFC hanya menunggu di kotak penalti dan hanya mencoba menghalau setiap bola yuang datang. Sesekali Pesut etam memanfaatkan serangan balik dengan langsung mengirim umpan ke Soler, namun tak terlalu berbahaya.
Yanuar Rus yang bermain kurang greget harus ditarik keluar oleh coach Wid dan digantikan Adrid Wibawa. Pergantian ini cukup efektif ketika Andrid mampu mencetak gol penyama kedudukan. Bola muntah didepan gawang hasil sundulan Byu tepat jatuh didepan Andrid, lalu dengan mudah pria asal Klaten ini menjebol gawang Bayu Cahyo. Skor menjadi imbang 1-1 hingga babak pertama usai.
Babak kedua Persis Solo memasukan Ainudin menggantikan Ferryanto. Praktis laskar Sambernyawa bermain tanpa striker murni. Tinton dan Ainudin bergantian berjibaku untuk membongkar pertahanan lawan didukung Bayu dan Andrid. Namun tetap nihil hasil.
Bayu tampil tak seperti biasanya. Ia banyak kehilangan bola. Tercatat 3x Ia kehilangan bola dan 2x dribelnya gagal. Bayu mengawali penampilannya di 8 besar dengan penampilan buruk dan tanpa mencetak sebiji gol pun.
Pemain yang diharapkan mampu menciptakan peluang dari lini tengah, Akbar Riansyah pun tak lebih baik rapornya. 2x kehilangan bola, 2x melakukan umpan silang namun keduanya tak menemui sasaran. Akbar rupanya kesulitan dengan pressing ketat yang dilakukan pemain tengah PBFC.
Sampai pertandingan usai, Persis gagal mencetak gol lagi dan PBFC sukses menahan tuan rumah sekaligus membawa pulang 1 poin.(PersisStats)