Home / PERSIS SOLO

Kamis, 22 September 2011 - 05:01 WIB

Persis Jadi Korban PSSI

Persis Solo merasa jadi korban ketidakkonsitenan PSSI. Sebab, induk tertinggi sepak bola Tanah Air itu kerap mengeluarkan kebijakan yang berubah-ubah.

“Misal dengan rencana hanya memasukkan 18 klub saja untuk berlaga di kompetisi Liga Indonesia musim mendatang yang akhirnya satu wilayah. Ke-18 klub itu pun merupakan eks Indonesia Super League (ISL) musim lalu,” jelas Direktur Operasional PT Solo Indomandiri Profesional (SIP) Abraham ‘Bram’ EW Turangan saat ditemui di kantornya, Rabu (21/9) siang.

Menurutnya, kebijakan terakhir PSSI sudah berubah dengan kebijakan awal mereka yang berkeinginan menggelar kompetisi dengan format dua wilayah.

Untuk menggelar kompetisi itu maka PSSI memasukkan 34 klub mulai dari ISL, Divisi Utama dan eks Liga Primer Indonesia (LPI) dengan kewajiban verifikasi administrasi dan faktual bagi setiap klub.

“Dua verifikasi sudah kami jalani dan kami pun lolos karena telah memenuhi lima aspek. Ternyata PSSI merevisi keputusan soal kompetisi. Kami pun mempertanyakan untuk apa diverifikasi kalau hasilnya ternyata tidak digunakan,” tutur pria asal Makassar ini.

PT SIP yang sementara bertugas sebagai manajemen klub Persis pun mengaku bingung dengan ketidakkonsistenan organisasi yang dipimpin Djohar Arifin Husin itu. Laskar Sambernyawa pun secara tak langsung sudah merasakan efek dari ketidakkonsistenan itu.

“Kami seperti jadi korban. Banyak pemain incaran kami yang akhirnya berpikir ulang dan bahkan memilih untuk tidak jadi bergabung karena menganggap Persis nantinya tidak berlaga di kompetisi level tertinggi,” ungkapnya.

Dia mencontohkan dengan lepasnya pemain buruan gelandang Donny Siregar. Eks PSMS Medan itu pun akhirnya lebih memilih klub tetangga PSIS Semarang dengan melihat statu belum jelasnya Persis.

“Itu hak dia sebagai pemain. Tapi ini juga tidak terlepas dengan sikap PSSI yang tak konsisten dalam penentuan format kompetisi,” jelasnya.

Meski begitu, lanjut Bram, manajemen tetap bertindak sesuai aturan dengan menunggu regulasi yang paling resmi dikeluarkan PSSI.

“Biarkan kami dianggap klub yang adem ayem mempersiapkan tim. Kami memang tidak ingin gegabah juga,” tambahnya. Di sisi lain, pihak konsorsium yang mendanai PT SIP siang tadi datang ke Solo. Mereka melakukan audit internal di tubuh PT yang sempat mengelola Solo FC itu.

“Dilakukan audit mencakup aset-aset yang dimiliki perusahaan,” tandas Bram. (sumber: SuaraMerdeka.com)

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

Latihan Persis, Pemain Segera Jalani High Training

PERSIS SOLO

Jelang Lawan GU, Kondisi Persis Kondusif

PERSIS SOLO

[Polda Jateng Cup] Persis Solo vs PSCS Cilacap, Wajib Menang di Kandang

PERSIS SOLO

Solo Terus Persiapkan Diri Jelang Piala AFF U-16

PERSIS SOLO

Persis vs PPSM, Bermodal Semangat Untuk Pasoepati

PERSIS SOLO

Pasoepati: 14 Februari itu Merah, Bukan Pink

PERSIS SOLO

TIM PERSIS SOLO BATAL DILAUNCHING PADA 9 MARET

PERSIS SOLO

KONGRES LUAR BIASA ASKOT SOLO DIGELAR MINGGU INI