Tim Solo FC semakin memantapkan posisinya di papan atas klasemen sementara Liga Primer Indonesia usai berhasil menundukan tim Bogor Raya FC dengan skor tipis 1-0, Sabtu (12/2) sore. Bertanding di Stadion Manahan dan didukung ribuan suporter setianya, tim Laskar Jatayu langsung memperagakan pola permainan terbuka ke lini belakang Bogor Raya.
Gol tunggal dari Dhian Fachrudin membawa Solo FC meraih kemenangan atas Bogor Raya FC.
Hasilnya, ketika pertandingan baru berjalan 11 menit, seisi stadion langsung bersorak ketika tendangan keras luar kotak penalti dari Dhian Fachrudin menjebol gawang Bogor Raya FC. Gol bermula dari sebuah sepak pojok yang diperoleh Solo FC. Bola berhasil dihalau pemain Bogor FC, namun sayangnya bola malah jatuh ke kaki Dhian yang kemudian melesakkan tendangan keras menyusur tanah. Bola bersarang di pojok kiri bawah dari gawang Bogor FC yang dikawal Agus Rohman.
Selebrasi usai mencetak gol dari Dhian Fachrudin (45) bersama Bahroni Fadli (6).
Unggul satu gol, permainan Solo FC semakin meningkat. Di menit ke-19 giliran Zarko Lazetic yang mendapatkan peluang. Sayang, meski tinggal berhadapan dengan penjaga gawang, tendangan Zarko masih bisa dengan mudah dimentahkan oleh penjaga gawang Agus Rohman. Di menit ke-35, lagi-lagi Zarko Lazetic mengancam gawang Bogor FC melalui eksekusi tendangan bebasnya yang harus membuat penjaga gawang lawan berjibaku menepis datangnya bola.
Pada babak kedua, tim Bogor FC harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-73 setelah Diego Ivan Bogado mendapatkan akumulasi dua kartu kuning. Minus satu pemain malah tidak menyurutkan semangat bertandingan anak-anak Bogor. Terbukti, di sisa waktu pertandingan tim Bogor FC malah berhasil mengembangkan permainan dan berulang kali mengancam gawang Solo FC. Meski begitu, hingga akhir pertandingan baik Solo FC mapun Bogor FC tetap saja gagal membuat gol di babak kedua.
Kemenangan Solo FC atas Bogor Raya FC adalah merupakan kado terindah untuk ulang tahun ke-11 Pasoepati.
Pelatih Solo FC, Branko Babic, memberikan penilaian positif atas kerja keras tim lawan. Menurutnya, permainan Bogor FC malah semakin bagus usai bermain dengan sepuluh orang pemain. “Tim lawan bermain bagus meski hanya 10 orang pemain saja. Akan tetapi tim Solo FC juga semakin berkembang permainannya karena tim bisa mengontrol bola dan mengendalikan jalannya permainan,” ujar Babic seusai pertandingan berakhir. Sementara itu menanggapi kekalahan timnya, pelatih Bogor Raya FC juga menilai bahwa permainan timnya sebenarnya sudah maksimal. Namun karena ketatnya lini belakang Solo FC, membuat anak asuhnya kesulitan untuk mencuri gol. “Sore ini pertandingan sangat bagus meski hasil yang kami dapat mengecewakan. Dari segi permainan tim, saya cukup puas. Tim kami kesulitan membongkar lini belakang Solo FC akibat disiplin dan ketatnya para pemain Solo FC dalam menjaga lini belakangnya,” tutur John Arwadi, pelatih Bogor Raya FC.