Sepakbola Belanda terkenal dengan gaya bermain Total Football yang atraktif dan melibatkan semua pemain menguasai ruang secara maksimal, namun apakah filosofi tersebut akan digunakan oleh pelatih anyar Persis Solo, Peter De Roo? Dengan pengalaman menangani sepakbola Malaysia dan Singapura, pelatih asal Belanda itu seharusnya tidak sulit beradaptasi dengan sepakbola di Asia Tenggara, termasuk Liga Indonesia.
Selama memegang tim di Liga Singapura, gaya bermain Peter De Roo menekankan pada penguasaan bola serta permainan yang atraktif dan efektif dalam pemyerangan. Fisik para pemain jelas menjadi salah satu pondasi dalam filosofi ini.
“Secara fisik, saya rasa kondisi kami cukup baik. Kami juga mendapatkan beberapa pemain baru dalam dua atau tiga hari terakhir. Jadi, saya tidak bisa mengeluh tentang kondisi fisik.”ungkap Peter usai laga uji coba menghadapi Tornado Kendal FC, Sabtu (12/7/2025) malam di Stadion UNS, Solo.
Dirinya mengapresiasi usaha para pemain untuk beradaptasi dengan gaya bermain yang diusungnya, meskipun masih dalam tahap awal namun Peter yakin anak asuhnya mampu untuk menerapkan gaya bermain baru yang lebih efektif di lapangan.
“Namun, secara taktis, jelas para pemain perlu beradaptasi dengan pelatih baru yang akan menerapkan gaya permainan berbeda, dan itu akan memakan sedikit waktu. Jangan anggap ini sebagai alasan, karena bukan itu tujuannya. Saya tahu ini adalah sebuah proses, dan laga malam ini adalah awal yang baik,” lanjutnya.
Peter De Roo berharap seluruh penggawa Persis Solo belajar lebih cepat untuk beradaptasi, mau berkorban untuk tim di lapangan. Para pemain muda yang saat ini menghuni tim juga mendapatkan perhatian khusus dari Peter.
“Saya memang ingin tim bermain dengan tempo tinggi, namun ada kalanya kita perlu lebih terkontrol dan tenang. Ini adalah tantangan yang sama untuk seluruh penggawa tim, bukan hanya untuk para pemain muda,” tegas Peter.