Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pasoepati akhirnya menggelar rapat bersama antar Korwil pada hari Minggu (31/3) malam di Balai Persis Solo. Rapat yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Korwil Pasoepati ini membahas kemana arah Pasoepati melangkah setelah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI mengeluarkan keputusan terkait peleburan dualisme liga di Indonesia.
Sebelumnya, dalam Rapat DPP Pasoepati yang digelar pada hari Jum’at (18/1) lalu, seluruh korwil sepakat secara aklamasi untuk mendukung Persis Solo yang bermain dalam kompetisi yang berafiliasi di bawah PSSI. Namun seiring hasil KLB PSSI yang mengakui kompetisi naungan PT.Liga Indonesia juga sebagai kompetisi resmi PSSI, DPP Pasoepati merasa perlu untuk segera mengadakan rapat guna mengakomodasi suara Pasoepati.
Dalam keputusannya, DPP Pasoepati melalui Bimo Putranto menjelaskan bahwa keputusan yang diambil dalam rapat DPP Pasoepati tersebut sudah melalui berbagai pertimbangan, terutama menilik situasi dan perkembangan kondisi sepakbola nasional saat ini.
“Minimal, kita selaku organisasi dan pengurus organisasi memberikan arahan kepada anggota kita supaya saat berjalanya roda organisasi ini tidak salah jalan. Kemarin kan liga yang resmi berafiliasi di bawah PSSI hanya ada satu, sekarang kedua liga diakui oleh PSSI, berarti kita juga harus menghormati keputusan organisasi yang lebih tinggi dari kita, yaitu PSSI,” ujar Presiden Pasoepati, Bimo Putranto, Minggu (31/3) malam.
“Karena tadi teman-teman menyerahkan keputusan kepada DPP, maka kami tidak akan menutup pintu, karena itu sudah di sahkan oleh PSSI maka silahkan saja jika mau mendukung keduanya,” lanjutnya.
Namun, melihat pemaparan perwakilan Korwil yang mayoritas tetap kekeuh untuk mendukung Persis Solo yang bermain di kompetisi LPIS, Bimo berharap Pasoepati memiliki dukungan prioritas terhadap salah satu Persis Solo. Jika bobot dukungan pun akhirnya berimbang, Bimo pun tidak mempermasalahkan, karena implementasi di lapangan, Pasoepati diberikan kesempatan untuk mendukung kedua tim Persis Solo.
“Saya berharap ada dukungan yang wajib dan ada dukungan yang sunah, namun kata wajib dan sunah itu hanya sebuah kiasan. Karena teman-teman tadi masih banyak yang tetap berpegang pada pendirian yang kemarin (Hasil Rapat DPP ke 1) ya maka itu menjadi kewajiban memberikan dukungan untuk mereka, ada juga yang menerima keduanya, ya maka itu jadi tambahan buat mereka” terang Bimo.
Selain itu, DPP Pasoepati juga berniat untuk mengundang kedua manajemen Persis Solo. Hal ini terkait sikap Pasoepati yang sudah membuka diri untuk memberikan dukungan kepada mereka (Dua Persis – red).
“Ada usulan dari teman-teman untuk mengundang manajemen Persis dalam rapat Pasoepati, hal ini menjadi usulan yang bagus karena kita juga ingin dihargai. Mereka (manajemen) membawa nama Persis Solo di pundaknya. Kami juga tentunya ingin tahu keseriusan mereka, kalau mereka hanya setengah-setengah mendingan mundur.” pungkas Bimo.