Kamis (25/4) sore kemarin, Persis Solo kembali menjalani laga keduanya di liga Divisi Utama LPIS. Persis Solo mampu unggul 1-0 berkat tendangan dari titik 12 pas oleh Ferryanto setelah Tri Handoko dijatuhkan dalam kotak penalti oleh kiper Persifa.
Dari hasil tersebut, paling tidak mampu mengamankan 3 poin di kandang sendiri. Lalu apa saja kiranya yang harus dibenahi staff pelatih Persis Solo dalam meningkatkan performa tim untuk pertandingan-pertandingan berikutnya? Mari kita ulas bersama berdasarkan data statistik yang berhasil PasoepatiNet himpun.
Dari sisi pertahan, duet Liswanto-Onana tidak banyak mendapat serangan berarti dari para tukang gedor Persifa Fak-Fak. Tercatat hanya 2 peluang emas yang berhasil diciptakan Persifa. Dan beruntung kedua peluang emas tersebut disia-siakan oleh striker Persifa yang tendangannya melebar tipis saja disamping gawang I Komang Putra. Onana bermain lugas di jantung pertahanan Persis Solo dengan melakukan 4 kali Intercepts dan 5 kali Clearance, semantara Liswanto melakukan 3 kali clearance. Kedua pemain ini juga hampir tidak pernah melakukan kesalahan dalam passing. Tercatat hanya satu blunder dari Onana yang berakibat salah satu peluang emas yang didapat Persifa Fak-Fak.
Dari posisi bek sayap, Hendri dan Yogi Alfian bermain sangat disiplin. Keduanya sama-sama memberi kontribusi masing-masing satu kali crossing sukses ke dalam kotak penalti. Namun secara menyeluruh kontribusi Hendri masih jauh dari potensi yang sesungguhnya dimilikinya. Tercatat Hendri beberapa kali melakukan salah passing. Dan pada babak kedua, coach Wiwid menggantikan Hendri dengan Dwi Joko.
Lini tengah Persis Solo pada laga sore kemarin tidak lepas dari peran seorang Diva Tarkas. Diva Tarkas bermain cukup taktis. Mampu membagi bola dari sisi kedalaman hingga ke tengah maupun langsung menuju kepada kedua striker. Total selama pertandingan, Diva Tarkas melakukan 30 kali Passing dengan ratio Passing sukses sebesar 90%. Sementara peran Bayu Andra tampak lebih sering ikut menghalau serangan Persifa Fak-Fak sejak dari lini tengah. Bayu Andra hanya melakukan total 10 kali passing. Itu jelas jauh dari rata-rata jumlah passing yang harus diberikan oleh seorang gelandang.
Andrid bermain dengan mobilitas yang cukup tinggi selama pertandingan. Dengan mengandalkan kecepatannya, Andrid mampu merepotkan barisan pertahanan Persifa. Namun sayangnya, beberapa kali peluang yang diperoleh Andrid nampak masih sering terburu-buru atau kurang dalam memberi umpan tarik kepada duet striker. Crossing sukses dari kedua lini sayap Persis Solo masih sangat minim, tercatat hanya ada 4 kali crossing sukses yang diberikan oleh para punggawa di sisi flank yaitu dari Tinton, Andrid, Hendri maupun Yogi Alfian.
Karena banyak crossing maupun umpan tarik yang tidak tepat menemui sasaran, maka duet striker pun juga jarang mendapatkan peluang emas untuk dapat dikonversikan menjadi gol. Duet penyerang Ferryanto dan Tri Handoko masih belum menemukan sentuhan terbaik. Masih kurang padunya kerjasama yang dilakukan oleh keduanya berbuntut pada fakta dimana dalam laga kemarin, Persis Solo melakukan 8 kali tendangan melebar dan hanya 1 kali tendangan yang mengarah ke gawang. Itu pun dari titik 12 pas yang menjadi gol satu-satunya untuk kemenangan Persis Solo.
FT Persis Solo 1-0 Persifa. Shoot(On) 9(1)-5(1), Crossing 14-4, Corner 5-5, Offsides 6-1, Clearance 16-9, Fouls 3-12, Possesion 55%-45%