Gelombang protes dari Pasoepati semakin bergulir menyikapi keputusan pengurus Persis yang memilih mengikuti kompetisi Divisi Utama di bawah PT. Liga Indonesia.
Jum’at (16/12) malam bertempat di monumen pers, ribuan massa Pasoepati berkumpul untuk melakukan rapat akbar secara terbuka.
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Presiden Pasoepati, Bimo Putranto, menghasilkan keputusan satu suara yakni Pasoepati menginginkan tim Persis Solo berlaga di kompetisi resmi PSSI, dan menolak secara tegas keputusan pengurus yang membawa Persis berkompetisi di liga ilegal.
Dalam orasinya, Bimo Putranto secara tegas akan meminta bantuan langsung kepada walikota Solo, Joko Widodo. Bimo merasa yakin bahwa walikota akan berkenan menerima aspirasi dari warga Pasoepati terkait masa depan tim sepak bola Solo.
“Kami akan menangis ke pak Joko Widodo karena Persis Solo dibawa untuk mengikuti liga di luar naungan PSSI. Semoga pak Joko Widodo mau mendengar aspirasi rakyat agar Persis Solo bermain di liga resmi PSSI,” tegas Bimo Putranto dalam orasinya semalam.
Sementara itu, juru bicara DPP Pasoepati, Amir Tohari, kepada redaksi PasoepatiNet mengatakan bahwa misi Pasoepati adalah untuk menjaga kesuksesan KLB PSSI yang di gelar di Solo, bulan Juli lalu. “Misi kami di sini adalah untuk mempertahankan kesuksesan digelarnya KLB PSSI di Solo beberapa waktu lalu,” ujarnya singkat.
Tak jauh berbeda dengan pendapat dari para petinggi DPP Pasoepati, sejumlah anggota Pasoepati yang berada di lokasi rapat akbar pun juga memiliki pendapatnya sendiri terkait misi Pasoepati semalam.
“Akan mencederai kesuksesan Solo dalam menggelarr KLB PSSI jika tim sepak bola kebanggaan wong Solo malah bermain di liga abal-abal. Kami tidak habis pikir dengan pengurus yang membawa Persis Solo berlaga di luar kompetisi PSSI. Harapan kami Persis Solo tetap di jalur liga resmi PSSI. Pokoknya Liga Resmi harga mati,” tegas seorang anggota Pasoepati yang berada di lokasi rapat akbar.
Selain melakukan rapat akbar, Pasoepati juga melakukan konvoi kendaraan bermotor melewati jalan-jalan utama di kota Solo. Aksi konvoi ini memiliki maksud agar masyarakat Solo mengetahui bahwa Pasoepati memiliki aspirasi untuk membawa tim Persis dapat berlaga di kompetisi sepak bola resmi di bawah naungan PSSI.
