“Manajemen harus mencari sponsor menjelang babak 16 besar Divisi Utama, jangan sampai gara-gara kesulitan keuangan nanti tim terhenti di tengah jalan,”ujar Andre Jaran, dirijen Pasoepati.
Ya, kritikan keras terlontar dari salah seorang dirijen Pasoepati, Andre Jaran yang kembali mempertegas komitmennya untuk terus mengawal Persis Solo meraih prestasi maksimal musim ini.
Menurutnya, sejak awal pembentukan tim Persis Solo musim ini, Pasoepati sudah konsekuen dengan memberikan dukungan maksimal melalui pembelian tiket pertandingan.
Dirinya pun meminta jajaran manajemen menunjukkan komitmennya untuk membawa Persis Solo meraih prestasi yang membanggakan bagi Kota Surakarta.
“Pasoepati sudah allout, laga kandang maupun tandang kita selalu hadir. Bahkan bisa dibilang, musim ini seperti tidak ada laga tandang karena Pasoepati selalu memenuhi kandang lawan,”tegasnya.
Ya, kehadiran sponsor maupun bapak asuh bagi pemain Persis Solo saat ini sepertinya menjadi hal yang mutlak untuk didapatkan. Hal ini untuk meringankan beban keuangan Persis Solo yang harus menggaji 30 pemain Persis Solo yang setiap bulannya mencapai angka lebih dari 250 juta.
“Pasoepati sebagai sponsor sudah berusaha lahir batin membantu Persis Solo, bahkan di laga away banyak anggota kami seperti bertaruh nyawa demi mendukung Persis Solo. Secepatnya manajemen harus mencari sponsor, jangan sampai sudah di babak 16 besar malah terkesan menyerah,”kritik Agos Warsoep, dirijen Pasoepati yang biasa memimpin di Tribun Selatan Manahan.
Dirinya pun mengkritisi sikap pesimis yang ditunjukkan manajemen di media cetak terkait peluang Persis Solo lolos ke ISL. Menurutnya, sikap manajemen yang terkesan pesimis akan membuat semangat warga Solo untuk memberikan dukungan menjadi berkurang.
“Kalau suporter selalu bersemangat dan memupuk optimisme, kenapa manajemen malah terkesan pesimis saat berkomentar di media massa? Ini bukan hal yang bagus untuk Persis Solo,”tegas Agus Warsoep.
Agus pun memberi saran kepada manajemen untuk lebih terbuka saat Persis Solo mengalami kesulitan dan tidak terkesan meninggalkan Pasoepati.
“Katanya kami adalah sponsor Persis Solo, kalau benar sponsor ya ajak kami untuk duduk membahas masalah Persis Solo. Siapa tahu dari obrolan antara manajemen dengan suporter ada solusi untuk membuat tim ini berprestasi,”lanjutnya.
“Intinya sebetulnya mudah, Pasoepati dan manajemen sama-sama kerja keras demi Persis Solo. Bekerja keras dulu saja, soal nanti lolos ISL apa tidak, itu proses dari buah kerja keras yang dijalani.”Pungkas Agus Warsoep.
© 2014