Masih ingat dengan nama Aleksandar Vrteski? Aleks, begitu sapaan akrabnya, merupakan penjaga gawang asal negri Kanguru, Australia, yang pernah memperkuat tim sepak bola Solo FC yang berkiprah di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), tahun lalu.
Aleksander Vrteski masih memendam kerinduan kepada kota Solo dan juga kelompok suporter Pasoepati.
Selama setengah musim membela Solo FC, Aleks sempat menjadi idola baru di persepakbolaan kota Solo. Sikapnya yang ramah dan mudah bergaul dengan suporter, membuat dirinya begitu mudah dikenal dan dekat dengan kalangan suporter Solo, Pasoepati.
Sejak kompetisi LPI dibubarkan, Aleks Vrteski kini tergabung dengan tim Persija yang berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL). Sebelum memutuskan hijrah ke tim Persija, Aleks sebenarnya masih memiliki hasrat untuk tetap bisa berkarir di kota bengawan dengan cara membela tim Persis Solo. Kesepakatan secara lisan untuk bergabung dengan Persis pun sempat terjadi, meski akhirnya kesepakatan tersebut tak berlangsung hingga di penandatanganan surat kontrak. Batalnya Aleks bergabung dengan Persis lebih dikarenakan tidak adanya kesepakatan terkait nilai kontrak.
Kegagalan tim Persis Solo berkiprah di kompetisi level tertinggi Indonesia, menjadi awal mula penyebab gagalnya Aleks bergabung dengan Persis. Hanya bisa berkompetisi di level dua, membuat manajemen tim Persis membuat kebijakan baru untuk menurunkan standart nilai kontrak para pemainnya, termasuk nilai kontrak bagi pemain asing. Aleks yang tak ingin nilai kontraknya lebih kecil dari pada nilai kontrak yang ia dapat di Solo FC, akhirnya memilih hengkang dari Solo dan menerima pinangan tim Persija yang berkompetisi di liga level tertinggi Indonesia.
Namun, meski telah berbaju orange Persija, Aleks tetap saja tidak bisa melupakan begitu saja kenangannya selama tinggal di kota Solo dan kenangannya bersama Pasoepati. Terlebih lagi selama di tim Persija, Aleks tidak pernah mendapatkan dukungan suporter seperti saat ia masih membela Solo FC. Atas dasar itulah, Aleks kerap memendam kerinduan bersama Pasoepati, kelompok suporter yang dulu sempat memberinya dukungan ketika ia tengah bertanding di lapangan bersama tim Solo FC.
Piala Indonesia (seharusnya) Sebagai Ajang Reuni
Ajang Piala Indonesia 2012 akan menjadi kesempatan yang berharga untuk Aleks Vrteski bersua lagi dengan Pasoepati. Dipertemukannya tim Persis Solo dengan tim Persija di fase kedua arena Piala Indonesia 2012, disambut gembira oleh penjaga gawang bertinggi badan 194 cm tersebut.
Dalam sebuah kesempatan, redaksi PasoepatiNet berhasil melakukan obrolan dengan Aleks Vrteski. Kepada redaksi, Aleks mengaku sangat gembira setelah mengetahui jadwal timnya yang akan dipertemukan dengan tim Persis Solo. Bagi dirinya, pada kesempatan tersebut akan ia gunakan untuk melakukan reuni bersama Pasoepati sekaligus mengobati kerinduannya akan suasana kota Solo.
“Saya senang Persija bertemu dengan Persis Solo. Meski Persis Solo bukan tim yang pernah saya bela, tapi suporter Pasoepati pernah menjadi bagian dalam hidup saya. Saya merindukan kota Solo dan juga merindukan Pasoepati,” kata Aleks Vrteski ketika berbincang santai dengan redaksi PasoepatiNet.
Namun sayang, di pertandingan leg 1 yang akan berlangsung besok sore di stadion Manahan Solo, Aleks Vrteski dipastikan tidak akan tampil membela Persija. Peluang Aleks untuk bermain lagi di stadion Manahan dan disaksikan oleh ribuan Pasoepati, akhirnya pupus setelah tim kepelatihan Persija memilih untuk tidak memainkan Aleks Vrteski di pertandingan leg 1 Piala Indonesia 2012.
Sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan di ajang Piala Indonesia, sebuah tim hanya diperbolehkan memainkan pemain asingnya maksimal sebanyak tiga pemain saja. Itu artinya, Persija harus mengorbankan satu dari empat pemain asingnya ketika menantang Persis Solo. Tidak dimainkannya Aleks Vrteski di pertandingan besok sore, berarti memberikan kesempatan bagi tiga pemain asing Persija lainnya, Danilo Fernando, Emanuel De Porras dan David Da Rocha, bisa tampil kala menantang tim tuan rumah Persis Solo.
“Karena peraturan tentang batas pemain asing, saya jadi tidak bisa bermain besok. Pelatih memutuskan untuk mengistirahatkan saya dan saya menghormati keputusannya itu. Semoga di leg kedua nanti saya bisa bermain,” sambung Aleks.
Kegagalan dirinya tampil di hadapan Pasoepati, tak membuat Aleks bersedih hati. Ia bahkan telah memiliki rencana untuk bisa menyambangi tribun Pasoepati untuk sekedar memberikan salam bagi suporter yang dulu pernah mendukungnya kala masih berkostum Solo FC. Namun, Aleks sendiri juga belum dapat memastikan apakah rencananya tersebut bisa terlaksana atau tidak. Pasalnya di lain hal ia juga harus segera kembali ke Jakarta untuk sebuah kepentingan yang berbeda.
“Saya belum tahu apakah besok bisa menonton pertandingan dan menyapa Pasoepati atau tidak. Karena mungkin saya harus segera balik ke Jakarta. Tapi saya juga berpikir, saya mempunyai keinginan untuk bisa menyapa Pasoepati sebelum pertandingan dimulai,” pungkasnya. (adjiwae/emonye)