Para punggawa Persis Solo nampak termenung dan meneteskan air mata usai wasit Untung meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan antara tuan rumah Martapura FC menghadapi Persis Solo, Rabu (8/10/2014) sore di Stadion Demang Lehman Banjarmasin.
Ya, lagi-lagi keputusan kontroversial dari wasit menjadi pengganjal laju Persis Solo untuk mewujudkan target meraih poin di laga tandangnya.
Kali ini, keputusan wasit Untung yang memberikan pinalti di menit ke-84 untuk Martapura FC sempat mendapatkan protes keras dari para pemain Persis Solo yang menilai pemain Martapura melakukan diving. Namun wasit asal Jakarta tersebut tetap tidak geming dengan keputusannnya.
Usai laga, pelatih Persis Solo, Widyantoro tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap kinerja wasit yang dinilainya berlaku tidak adil dan merugikan timnya.
Pelatih muda asal Magelang tersebut menilai, permainan bagus yang diperagakan anak asuhnya harus kandas di peluit wasit di ujung pertandingan.
“Bukannya saya pesimis terhadap peluang tim ini, namun faktor non teknis sepertinya tidak berpihak ke tim kita. Dua laga awal kita selalu dirugikan oleh keputusan wasit yang kontroversial,”ujar Widyantoro.
“Namun kita tetap akan fight sampai pertandingan terakhir demi Persis Solo,”tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Pasoepati (mendagri-red) Langgeng Jatmiko yang ikut nglurug ke Martapura. Menurutnya, secara teknis tidak ada yang salah dengan tim Persis Solo, bahkan dirinya menilai para pemain Martapura FC sudah frustasi karena sepanjang laga gagal mencetak gol ke gawang Persis.
“Para pemain Persis Solo bermain luar biasa, secara teknik di lapangan seharusnya tidak pantas kalah. Namun ya itu tadi, kita kalah karena pinalti kontroversial di menit akhir pertandingan,”ujar Langgeng Jatmiko.