Laskar Sambernyawa pernah merasakan momen tidak mengenakkan kala menjamu Persijap Jepara dikompetisi tertinggi Indonesia yang masih dinamai Divisi Utama, tepatnya pada 1 september 2007 di Stadion Manahan, kala Yudi Suryata menahkodai tim tamu dan berhasil mengalahkan tuan rumah 1-2 yang saat itu dinahkodai oleh Alm Suharno.
kini setelah delapan belas tahun berselang, kedua tim bersua kembali di ajang kompetisi teratas Liga Indonesia, tempat pertarungan pun juga masih di tempat yang sama, Stadion Manahan, Solo. Laskar Sambernyawa mengusung misi meraih poin maksimal kala menjamu pasukan Laskar kalinyamat, Sabtu (13/9/2025) malam di Stadion Manahan.
Meskipun terancam tampil tanpa sejumlah pilar asingnya, namun pelatih Persis Solo, Peter De Roo, mengakui timnya jauh lebih baik kondisinya dibandingkan saat menghadapi tuan rumah Bhayangkara Lampung FC.
“Mungkin progres tim kita sudah compare setelah lawan Bhayangkara. Karena pertandingan sebelumnya underperform dan ada banyak hal yang harus kita perbaiki secara cepat. Dan saat ini setelah kita melakukan analisis latihan dan melakukan perbaikan, saya rasa tim sekarang kondisi lebih baik dibandingkan sebelum international break,” ujar De Roo.
Bermain di hadapan suporter membawa gairah tersendiri serta memotivasi para pemain untuk berbuat lebih dilapangan.
“Kami siap untuk pertandingan besok. Kondisi pemain semua baik. Kita lebih bersemangat karena bermain dengan dukungan suporter,” imbuh De Roo.
Persis Solo membutuhkan kemenangan untuk terus berada di papan tengah, dari 4 laga yang sudah dijalani Laskar Sambernyawa, Kodai Tanaka hanya mampu mengoleksi empat angka.