Sekitar tujuh ribu Pasoepati hadir di Stadion Manahan Solo untuk menyaksikan pertandingan Persis Solo melawan Persifa Fak-fak dalam lanjutan kompetisi Liga Divisi Utama PT. LPIS musim 2012/2013 pada Kamis (25/4) sore.

Dirijen Pasoepati berkumpul sebelum dimulainya pertandingan Persis Solo melawan Persifa Fak-fak pada Kamis (25/4) sore.
Pasoepati memberikan aura tersendiri bagi punggawa Laskar Samber Nyawa. Persis Solo saat melakoni pertandingan melawan Persifa Fakfak di Stadion Manahan Solo hanya bisa menciptakan satu gol ke gawang Persifa. Hal ini memberikan jawaban bahwa pengaruh banyaknya suporter yang datang mendukung timnya bermain itu membuat permainan tidak bisa leluasa karena mental lawan belum turun dan tembok pertahanan lini belakang lawan tidak bisa dilewati. Akan tetapi Pasoepati sudah berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan dukungan kepada Laskar Samber Nyawa dengan memberikan aksi-aksi yang inovatif.
Fotografer kami mengabadikan momentum dimana Pasoepati memberikan dukungan di atas tribun. Berikut ini hasil dokumentasi melalui bentuk visual dari Asef Dwi Nugroho.

Dirijen memulai aksi dari tengah lapangan Stadion Manahan Solo sebelum kick off babak pertama dimulai

“Pray For Angga” pesan dari tribun timur.

Tanda dimulainya babak pertama, roll paper di lemparkan dari atas tribun selatan.

Suporter Persifa Fak-fak juga terlihat di tribun Stadion Manahan Solo

Gerakan apik coba ditunjukkan dari tribun timur.

Hand banner dari Pasoepati mencoba mengkomunikasikan pesan lewat karya yang inovatif.

Aksi koreo Pasoepati dari tribun selatan diperagakan saat kick off babak kedua dimulai.

Kepulan asap dari tribun timur mengawali aksi smoke bomb dan RF(red flare-red).

Aksi Pasoepati menyalakan RF dari tribun utara.

OVJ juga menyalakan RF

Semakin banyak yang menyalakan RF di tribun.

Giant Flag kolaborasi dengan RF menciptakan kesan ancaman kepada pemain lawan (Persifa-red).

Giant flag kolaborasi dengan smoke bomb di tribun utara.