Masyarakat akan menghindari kerumunan suporter sepakbola, rasa khawatir akan terjadi kerusuhan ataupun aksi kekerasan menjadi alasan paling mendasar untuk menjauh dari kerumunan kelompok suporter bola.
Namun, pemandangan jauh berbeda tersaji ketika ribuan rombongan suporter Persis Solo menghantarkan para penggawa Laskar Sambernyawa hingga ke pintul tol Ngasem, Kartasura.
Warga Solo menyempatkan keluar rumah hingga untuk melambaikan tangan saat rombongan tim Persis Solo lewat, bahkan ada pula yang mendekat hingga ke taman kota sekedar untuk melambaikan tangan serta melempar senyuman.
Tak hanya ketika melintas di kawasan Solo, saat rombongan melewati kawasan Jajar dan memasuki wilayah Kartasura, banyak sekali warga kampung menyempatkan keluar rumah untuk memberikan support lewat lambaian tangan sembari mengabadikan momen tersebut melalui gawai mereka.
Bahkan, para pengguna jalan ikut berhenti untuk memberikan semangat pada rombongan tim Persis Solo. Seakan, semua warga Solo Raya kini tengah dalam euforia mulai menerima Persis Solo sebagai salah satu identitas di masyarakat.
“Fenomena ini jelas menjadi salah satu bukti bahwa Persis Solo sudah mulai bisa diterima dimasyarakat Surakarta. Ketika anak-anak mereka bepergian dengan alasan Persis Solo, kini mereka mulai bisa memahami alasan untuk menerima, ” jelas Abidin Nacha, salah satu pembina Pasoepati Klaten.
Persis Solo musim ini memang tengah merebut hati warga Solo Raya. Dengan materi pemain bintang, wajah-wajah mereka mulai menjadi idola baru anak-anak hingga orang tua yang penasaran dengan Persis Solo.
“Menjadi momentum yang bagus bagi manajemen untuk terus merebut hati masyarakat Solo Raya agar Persis Solo bisa melekat di hati mereka sekaligus menjadi identitas generasi muda, ” pungkas Abidin.