Partai Persis Solo menghadapi tim Elang Jawa PSS Sleman, sabtu (21/1) di stadion Manahan Solo berjalan seru, dua gol tercipta dalam laga panas tersebut.
Ferryanto, tidak melakukan selebrasi usai cetak gol (foto:angga)
Laga yang dihadiri ribuan suporter asal Sleman dan puluhan ribu pasoepati tersebut turut membuat aksi para pemain di lapangan menjadi lebih hidup.
Ferryanto sempat membuat laskar Sambernyawa unggul, namun striker PSS Sleman Tri Handoko membuyarkan mimpi Pasoepati melihat tim kesayanganya meraih tiga angka.
Namun kedua pemain tersebut menolak melakukan selebrasi seusai mencetak gol. Ferryanto dan Tri Handoko hanya mengepalkan tanganya ke arah suporter seakan mengisyaratkan permintaan maaf.
Kepada redaksi PasoepatiNet, Ferryanto mengaku tidak melakukan selebrasi usai mencetak gol karena dirinya masih menaruh rasa hormat pada mantan klubnya dan suporter PSS Sleman.
“Saya tidak melakukan selebrasi karena masih menghormati tim saya dulu serta suporter yang musim lalu mendukung saya di tim PSS Sleman” ungkap Ferry.
Senada dengan Ferry, striker PSS Sleman Tri Handoko juga tidak melakukan selebrasi usai dirinya berhasil menjebol gawang Sandi Firmansyah karena dirinya ingin menghormati tanah kelahirannya.
“Soalnya solo tempat kelahiran saya, jadi rasanya tidak bagus jika saya bersenang-senang saat cetak gol ke gawang tim rumah sendiri” ungkap Tri Handoko.