Janji pelatih Persis Solo, Widyantoro untuk memperbaiki strategi dan merombak formasi tim saat melawan Persipur Purwodadi, Selasa (22/4/2014) sore di Stadion Krida Bakti dibuktikan di lapangan dan hasilnya berbuah kemenangan.
Langkah pertama yang diambil Widyantoro yaitu dengan memarkir 5 pemain yang menjadi starter saat lawan PPSM Magelang yaitu Ferryanto, Yanuar Ruspuspito, Mbom Julien, Tinton Suharto serta Dwi Joko dan menggantinya dengan Windu Wibowo, Roby Fajar, Rahmad Sabani, Bayu Nugroho, dan Fandi Edi. Formasi yang dipakai dilapangan pun juga dirombak dari 4-4-2 menjadi 4-2-3-1.
Dengan formasi baru ini membuat Fandi Edi yang biasa di pasang di wing back kiri dipindah menjadi gelandang bertahan bersama Wahyu Fitranto dan hasilnya pun tokcer. Fandi sukses memecah serangan Persipur yang bermula dari tengah. Mandulnya kreasi dari poros serangan Persipur, Ribut Purnomo, juga berkat andil besar dari kesangaran Rambo, julukan Fandi Edi. Akhirnya Ribut ditarik keluar dan digantikan pemain muda , Rivaldo.
Masuknya Rivaldo juga Ranu Tri Sasongko sempat memberi asa untuk Persipur. Namun lagi-lagi serangan yang mereka ciptakan mentok di kaki Sabani dan Liswanto. Total Persipur hanya melakukan 4 shot on target selama pertandingan.
Rahmad Sabani terlihat begitu serasi saat di duetkan dengan Liswanto. Kedua pemain ini sukses melakukan 29 clearence, 9 intercept. Catatan lain, kedua pemain ini selalu menang dalam duel udara selama pertandingan. Khusus untuk Sabani, 2 tekel yang Ia lakukan cukup krusial dan patut di berikan pujian semacam “kalo aku yes..” dari Anang Hermansyah, sayang Anang gak nonton.
Pun juga dengan Roby Fajar dan Bayu Nugroho yang tampil sangat padu. 2 kali Bayu berikan umpan brilian ke Robi Fajar, keduanya menelurkan 2 peluang emas, sayang peluang itu gagal pecah jadi gol. Namun ujungnya, kegagalan Robi sanggup dibayar lunas oleh Bayu sendiri yang akhirnya menjadi penentu kemenangan Cah Solo lewat sundulannya menyambut tendangan sudut Wahyu di menit ke 93 atau menit terakhir dalam pertandingan ini.
4 Kali Penyaringan
Kinerja Windu, Fandi, lalu Liswanto dan Sabani ibarat kerja dispenser dengan 4 teknologi filtrasi yang mengubah air keruh dan kotor menjadi siap minum itu. Serangan liar dari Persipur disaring mulai dari Windu lalu Fandi-Wahyu, sebelum akhirnya menjadi jinak di kaki bek atau kiper Persis. Hal ini yang tidak terjadi selama ini bahkan di masa ujicoba.
Selain kemenangan ini berkat tepatnya formasi pelatih, satu hal lain yang bisa dirasakan segenap Pasoepati yang hadir kemarin adalah semangat seluruh pemain yang patut diacungi jempol. Eh iya bahwa ada satu faktor lagi yang hampir saya lupa nulisnya, yakni faktor lapangan. Seringnya skuad Persis latihan di lapangan Sriwedari yang begitu-adanya membuat pemain tidak harus beradaptasi lagi dengan kondisi lapangan Krida Bhakti yang kurang baik, jika predikat buruk terlalu kasar atau dijuluki 11/12 dengan jalan Solo-Purwodadi juga terlalu licin.
Pesan moral : Don’t ever give up and fight ‘till the end! Karena oh karena gol kemenangan Laskar Samber Nyawa kemarin pun datang saat menit terakhir dan dari peluang terakhir. (Tim Statistik Persis Solo/@persisstats)
MVP : Bayu Nugroho : Pass on/off 14/4 – Cross on/off 3/1 – Shot on/off 1/0 – Duel Heading win/lose 4/1 – Intercept 3x – Clearence 1x. Key pass 2x.
