Tim Solo FC kembali berhasil meraih poin maksimum dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Usai meraih kemenangan perdana atas tim Batavia Union beberapa waktu lalu, Solo FC kembali mengukir kemenangan keduanya usai mengkandaskan perlawanan dari tim Bandung FC, Sabtu (29/1) sore di Stadion Manahan Solo. Kemenangan atas Bandung FC merupakan kemenangan perdana yang diraih di depan suporter Pasoepati sekaligus menjadi obat pelipur lara dari kekalahan atas Persema Malang di pertandingan perdana LPI lalu.
Begitu wasit Agus Winardi meniup peluit kick offnya, kedua tim langsung memperagakan sepak bola menyerang. Baik tim Solo FC maupun Bandung FC langsung berjual beli serangan di tengah lapangan. Solo FC membuka peluang pertamanya di menit ke-12 melalui sepakan free kick David Micevski. Namun sayang, laju bola hanya melambung tipis di atas mistar gawang lawan. Sepuluh menit berselang, giliran Steven Racic yang memperoleh peluang mencetak gol. Berawal dari umpan matang Banroni Fadli, Steven Racic yang berdiri bebas mampu melakukan sundulan bola. Namun sayang, laju bola masih jauh dari sasaran. Tim Bandung FC bukan tanpa peluang. Di menit ke-32, anak asuh Nandar Iskandar hampir saja membuka keunggulan ketika tim Bandung FC mendapat tendangan bebas di muka kotak penalti. Sayang, sepakan kaki kiri gelandang asal Korea Kim Sang Duk, hanya tipis saja di atas gawang tuan rumah.
Malapetaka bagi Solo FC datang di menit akhir pertandingan. Adalah seorang Jabad Moradi yang berhasil membuat seisi stadion terdiam menyambut lahirnya gol dari gelandang Bandung FC asal Iran tersebut. Gol tercipta karena para pemain Solo FC gagal menghalau pergerakan dari Jabad Moradi. Pemain bernomor punggung 5 ini kemudian lolos membawa bola hingga mendekat ke gawang Solo FC. Dari jarak yang cukup dekat dengan gawang, Jabad Moradi melakukan tembakan keras ke gawang dan gagal diantisipasi penjaga gawang Alexsander Vrteski. Hasil 0-1 akhirnya menutup pertandingan di babak pertama.
Tanda cinta dari David Micevski kepada ribuan Pasoepati seusai mencetak gol lewat eksekusi tendangan penalti.
Di babak kedua, pertandingan semakin menarik untuk disaksikan. Solo FC mengawali laga babak kedua dengan peluang emas di menit ke-48 melalui Zarco Lazetic. Sayang, tendangan bebas dari pemain asal Serbia tersebut hanya membuat bola mengarah ke samping gawang Bandung FC. Skor tak berubah masih 0-1 untuk tim Bandung FC. Di menit ke-54, pelatih Solo FC Branco Babic melakukan dua pergantian pemain. Iwan masuk menggantikan Satrio Aji Saputra, dan Yunet Hardiyanto masuk menggantikan Imam Wahyudi. Proses pergantian pemain ini rupanya malah mampu meningkatkan serangan Solo FC. Di menit ke-63, wasit memberikan tendangan penalti kepada Solo FC usai pemain belakang Bandung FC Michel Ndubusi, melakukan pelanggaran keras kepada Steven Racic di kotak terlarang. David Micevski yang didaulat menjadi eksekutor penalti, dengan sempurna melakukan tugasnya dengan membobol gawang Bandung FC yang dikawal mantan penjaga gawang Primavera, Kurnia Sandi. Skor berubah menjadi 1-1 untuk kedua tim.
Usai berhasil menyamakan kedudukan, mental bertanding anak-anak Solo FC menjadi meningkat. Di menit ke-77 seisi stadion sontak bersorak usai terjadi gol yang diciptakan oleh Steven Racic. Berawal dari umpan Zarco Lazetic dari sektor kanan pertahanan lawan, Steven Racic yang berada di depan gawang lawan dengan mudah menyundul datangnya bola. Bola meluncur deras masuk ke gawang tanpa bisa dihalau penjaga gawang Kurnia Sandi. Solo FC pun berbalik unggul 2-1 atas tim lawan.
Selebrasi tiga pemain asing Solo FC di hadapan tribun selatan Pasoepati, seusai Steven Racic mencetak gol keduanya di pertandingan sore tadi.
Di menit ke-80, Solo FC terpaksa harus bermain dengan 10 orang pemain setelah kapten tim Edy Subagyo, mendapat kartu merah (akumulasi dua kartu kuning) dari wasit setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Jabad Moradi. Minus 1 orang pemain ternyata tidak mengendurkan serangan tim Laskar Jatayu, julukan Solo FC. Di menit ke-82, Pasoepati kembali bersorak setelah Steven Racic kembali berhasil mencetak golnya yang kedua di pertandingan sore tadi. Menerima bola dari hasil umpan David Micevski di sektor kiri pertahanan lawan, Steven Racic dengan tenang mengontrol bola dan mengakhirinya dengan sepakan terarah ke gawang lawan. Skor pun berubah menjadi 3-1 untuk keunggulan Solo FC. Hasil itu pula yang pada akhirnya menjadi hasil akhir pertandingan antara Solo FC melawan Bandung FC.
Ditanya tanggapannya tentang pertandingan sore tadi, pelatih Bandung FC Nandar Iskandar menyatakan bahwa pertandingan yang dijalani timnya adalah pertandingan yang berjalan menarik. Terlebih lagi ada peningkatan signifikan dari pola permainan tim yang diasuhnya. “Pertandingan ketiga ini memberikan tambahan pengalaman bagi kami. Pola permainan tim di pertandingan kali ini jauh lebih bagus dibanding dua pertandingan sebelumnya yang telah kami jalani. Pemain-pemain kami mulai terganggu mentalnya sejak terjadinya tendangan penalti bagi tim Solo FC. Kami juga mengakui bahwa tim Solo FC mempunyai reputasi kebangkitan sejak pertandingan pertama lalu,” ujarnya. Sedangkan pelatih kepala Solo FC Branco Babic, mengaku masih belum puas akan permainan anak asuhnya meski dalam pertandingan sore tadi timnya menuai kemenangan. “Saya belum puas secara permainan. Ke depan, saya akan terus membentuk tim ini menjadi lebih baik lagi. Sepak bola Indonesia membutuhkan atmosfir sepak bola yang lebih baik lagi dari sekarang, tapi yang ada sekarang juga tidak terlalu buruk. Mengenai pergantian dua pemain yang saya lakukan bukan berarti kedua pemain yang diganti bermain buruk di lapangan, tapi karena tim butuh pergantian pemain untuk mengubah pola permainan,” ungkap Branco Babic melalui penterjemahnya.
Manajemen Solo FC yang diwakili oleh Totok Supriyanto juga mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran suporter Pasoepati di pertandingan sore tadi. Sekitar 15 ribu suporter hadir untuk memberi dukungan dan penguat mental yang cukup berarti bagi para pemain Solo FC yang bertanding. “Saya mewakili manajemen Solo FC mengucapkan banyak terima kasih kepada Pasoepati yang telah hadir ke stadion untuk memberikan support sehingga Solo FC bisa meraih kemanangan atas Bandung FC. Tanpa kehadiran Pasoepati, belum tentu tim Solo FC bisa meraup kemenangan di sore ini,” ungkapnya si ruang media center. (A. Onengisme)