Hampir 500 Pasoepati hadir memerahkan Stadion Sriwedari saat tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut menjalani seleksi perdana, Kamis (21/11) sore. Mengenakan atribut warna merah, pasoepati terus menyanyikan yel-yel sepanjang seleksi pemain. Tak hanya itu, mereka pun menyalakan puluhan flares sehingga suasana tribun nampak meriah.
Dalam aksinya, Pasoepati memasang spanduk bernada kritikan agar pengurus hanya memilih pemain lokal Solo yang benar-benar berkualitas, bukan pemain yang hanya dititipkan di Persis Solo.
Kepada wartawan, salah seorang sesepuh Pasoepati, Anwar Sanusi menjelaskan aksi itu hanyalah sebagian bentuk komitmen suporter untuk terus mengawal proses pembentukan tim Persis Solo.
“Kami sudah berjanji bahwa Pasoepati akan terus mengawal proses pembentukan Persis. Prosesnya harus fair dan murni sehingga pemain yang masuk tim benar-benar karena kualitasnya,” ujar Anwar.
Menurut Anwar, suporter menginginkan Persis Solo diisi pemain yang mempunyai kualitas sehingga bisa mendapatkan hasil positif dan tidak hanya numpang lewat saat bertarung di kompetisi Divisi Utama.
“Sekali lagi, suporter ingin tidak ada pemain titipan dalam tim ini (Persis_red). Semua pemain yang masuk ditentukan oleh kualitas yang dimilikinya,” tegas Anwar.