Home / PERSIS SOLO

Selasa, 14 Oktober 2014 - 17:22 WIB

[Review] Persis Solo vs PSCS Cilacap

Persis vs PSCS 1st half

Persis Solo akhirnya meraih 3 poin pertamanya pada pertandingan ke 3 di babak 8 besar divisi utama pada (12/10) di kandangnya, stadion Manahan. Kemenangan itu diraih setelah mengalahkan PSCS Cilacap dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang dicetak oleh Yanuar Ruspuspito pada menit ke 79’ yang memanfaatkan tendangan pojok Andrid Wibawa.

Walau bermain tanpa beberapa pemain kunci seperti Fandi, Hendri dan Bayu yang terkena sanksi, Persis tetap turun dengan formasi biasa, 4-4-2. Pos yang ditinggal Hendri diisi oleh pemain gaek Dwi Joko, sedangkan untuk mengisi posisi Fandi dan Bayu, pelatih Widyantoro memaksakan Akbar dan Ainudin sebagai penggantinya. Bagi Akbar Riansyah, inilah kesempatan ke 3-nya bermain di 3 posisi berbeda. Jebolan porprov Solo ini memang biasa bermain di tengah bersama Wahyu atau Javad, tetapi di waktu lain, Ia pernah mengambil alih tugas Hendri yang berposisi sebagai bek kanan, dan dalam game melawan Cilacap Ia diinstruksikan untuk mengisi posisi bek kiri. Pemain darurat.

Persis mengawali pertandingan dengan tempo sedang cenderung lambat. Ini buah dari permainan PSCS yang lebih memilih menunggu di area pertahanannya. Laskar Sambernyawa kesusahan menembus tembok buatan anak asuh Gatot Barnowo. Berkali kali Wahyu dan Javad hanya mentok di tengah lapangan untuk selanjutnya bola dipindahkan ke samping ke Dwi Joko dan Akbar. Namun usaha itu juga tak mebuahkan hasil positif. PSCS yang bermain dengan pola 3-5-2 cukup sukses menangkal percobaan itu. Hal ini diluar kebiasaan keduanya yang selalu kreatif di lapangan bagaimanapun situasinya. Boleh dibilang, ini murni karena penampilan Javad dan Wahyu yang sedang kurang prima.

Baca Juga   Pelatih Arema Doakan Persis Solo Lolos ke ISL

Malah Dwi Joko yang beberapa kali nekat maju sempat lolos sampai bisa mengirim 2 umpan silang ke kotak penalti, tapi 2 kali mencoba 2 kali pula peluang itu tak membahayakan gawang Cilacap yang dikawal Ega Risky.

Area kiri CIlacap memang menjadi sasaran Persis. Daerah ini yang dihuni M Arifin terlihat lebih mudah ditembus setalah beberapa kali percobaan. Buktinya Persis hampir saja mencetak gol lewat akselerasi Andrid di pertengahan babak pertama setelah melewati Arifin, sayang Ferryanto yang sudah berdiri bebas gagal meneruskan bola empuk itu.

Di babak pertama Persis tak menciptakan tendangan ke gawang sama sekali. Jelas Persis mati angin pada babak pertama. Memang Yanuar sempat melesakan bola ke gawang PSCS namun wasit menganulir gol tadi karena offside. Beruntung di bench ada nama-nama Dedi, Agung, Kito Yunet dan Veri sebagai pilihan solusi atas kebuntuan ini.

Persis vs PSCS 2nd half

Dan benar saja, babak kedua baru berjalan 10 menit, Ferryanto ditarik keluar dan digantikan Waskito Candra. Pergantian yang pantas lantaran Ferry tak bermain cukup baik dan hanya menghasilkan 2 shot-off-goal. Setelah ia masuk, permainan sedikit berkembang. Kita selama penampilannya kemarin mengupayakan 3 tembakan, 1 diantaranya mengarah ke gawang. Puncak perubahan permainan Persis adalah ketika Dedi masuk. Pemain nomor 18 ini membuat lini tengah lebih hidup dengan pergerakannya. Persis pada babak kedua menghasilkan 13 tembakan dengan rincian 5 tepat sarana, 5 melenceng, 2 diblok dan 1 berbuah gol.

Persis juga beruntung punya Nnana Onana. Pemain ini lulus ujian untuk mengawal Roberto Kwateh. Legiun asing PSCS yang sudah mencetak 12 gol untuk PSCS ini sukses dibuat tak berkutik olehnya. Ia tak mengulang kesalahan saat gagal mengawal Linekers saat Persis menghadapi PSGC September lalu. Kali ini Kwateh benar-benar dibuat mati kutu. Pengawalan ketat selevel Paspampres diterapkan Onana hingga Kwateh tak pernah sekalipun mengancam gawang Agung Prasetyo. Dalam duelnya dengan Kwateh, Onana sukses memenangkan duel sebanyak 3 kali.

Baca Juga   Jelang Babak 16 Besar, Persis Solo Butuh Asupan Dana Segar

Tetapi pemain yang paling cemerlang sore kemarin ialah Dedi. Ia masuk ketika pada menit 70’. Sebelum Ia masuk, Wahyu dan Javad masih tak bisa berbuat banyak untuk membuka pertahanan PSCS seperti bagaimana yang terjadi di babak pertama. Dedi membuka dimensi baru di lini tengah Persis. Ia tak hanya membagi bola untuk pemain disekitarnya tapi Dedi juga sanggup membuka ruang diantara lini tengah dan depan. Javad dan Wahyu merupakan pemain yang bertipe sama dalam 1 posisi. Sedangkan Dedi bisa bermain lebih atraktif dibanding keduanya. Dedi melakukan 2 drible sukses. Hal yang sangat jarang dilakukan oleh Wahyu maupun Javad. Pemain kelahiran 20 tahun silam mencatatkan 1 chance create, 1 key pass, dan pergerakannya menghasilkan 2 tendangan bebas bagi Persis Solo. Dedi pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik pada laga ini.

Nyatanya, kemenangan yang paling manis adalah kemenangan yang dihasilkan dari cucuran keringat diatas lapangan. Kemenangan hasil dari penampilan luar biasa Dedi, ditambah semakin lugasnya Sabani, pun juga seluruh pemain, pelatih juga supporter yang fanatic. Bukan aksi bawah meja yang biasa dilakukan mereka tim yang mengesampingkan sportifitas dalam olahraga. Masih ada harapan. 3 game tersisa harus diperjuangkan dengan lebih keras dan semangat, semangat Sambernyawa!(persisstats)

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

Moment Indahnya Kebersamaan Suporter di Solo

PERSIS SOLO

Persis Jr Uji Kekuatan Zettle Meyer

PERSIS SOLO

Sinyal Positif Untuk Marcelo Cirelli dan Santos

PERSIS SOLO

PERSIS SOLO KENA DENDA 25 JUTA

PERSIS SOLO

Tiket Pertandingan Persis Solo – PSS Sleman Tersedia di Pasoepati.Net

PERSIS SOLO

SETELAH JOKO PRAYITNO, TRI HANDOKO DAN BAYU ANDRA LELANG JERSEY UNTUK PAK GIK

PERSIS SOLO

Panpel Umumkan Harga Tiket Pertandingan Uji Coba Persis Solo

PERSIS SOLO

SHO YAMAMOTO KEMBALI BERSERAGAM PERSIS SOLO