Home / PERSIS SOLO

Sabtu, 9 Juni 2012 - 14:13 WIB

Pulang Kampung, Junaidi Berharap Bisa Melatih Persis Lagi

Kompetisi Liga Divisi Utama 2011/2012 telah usai. Pun demikian dengan pagelaran turnamen Piala Indonesia 2012 juga tak lagi diikuti oleh tim Persis Solo. Selesainya kedua ajang tersebut, turut pula menyelesaikan semua kewajiban yang selama diemban tim pelatih dan seluruh skuad armada Persis Solo musim ini. Kini, hanya tersisa kewajiban dari awak manajemen tim Persis untuk membayarkan tunggakan gaji yang selama ini menjadi hak dari para pelatih dan pemain Persis.

FOTO : Senyum terakhir Junaidi di kantor redaksi PasoepatiNet. Semoga di musim kompetisi mendatang, senyum Junaidi ini masih bisa dinikmati oleh Pasoepati.

Dengan selesainya kompetisi dan sudah adanya kejelasan pembayaran gaji, membuat para awak pemain Persis sedikit lega. Mereka pun mulai meninggalkan kota Solo untuk pulang kampung kembali ke daerah asalnya masing-masing. Tak terkecuali dengan pelatih Junaidi dan asistennya, Husein Al Kadir. Kedua pelatih asal Balikpapan ini juga langsung bergegas pulang setelah mendapatkan kepastian pelunasan gaji dari pihak manajemen Persis.

Malam sebelum hari kepulangannya, atau tepatnya pada hari Kamis (7/6) malam, Junaidi beserta asistennya Husein Al Kadir menyempatkan diri bertamu ke kantor redaksi Pasoepati.Net di jalan Kalitan no. 3 Solo. Kedatangan Junaidi dan Husein Al Kadir ke kantor redaksi PasoepatiNet memiliki maksud untuk berpamitan sekaligus juga menitipkan salamnya untuk suporter Pasoepati.

Dalam obrolannya bersama redaksi malam itu, Junaidi mengakui kegagalannya menangani Persis musim ini. Namun, pelatih bertubuh tambun ini tak memberikan penilaian buruk bagi kinerja timnya selama semusim. Sebaliknya, Junaidi memberikan apresiasinya tersendiri terhadap permainan Persis yang dinilainya sangat atraktif dan banyak menghibur suporter. Masih menurut Junaidi, salah satu penyebab kegagalan Persis mencapai targetnya di musim ini adalah karena faktor tidak kondusifnya manajemen tim dalam memenuhi hak pemain. Polemik ketidakjelasan kapan pembayaran gaji membuat konsentrasi pemain menjadi pecah. Hal itu pula yang turut membuat kondisi psikis pemain dalam bertanding menjadi turun.

“Persis memang gagal mencapai target tapi kita bisa bermain cantik dan taktis. Dibanding dengan tim-tim lain seperti Persepar pun, tim kita tetap paling atraktif dalam melakukan passing dan serangan. Jadi hal ini enak ditonton,” kata Junaidi kepada redaksi.

“Memang setelah kondisi itu (tertundanya pembayaran gaji), mental psikis anak-anak jadi berbeda. Permainan jadi sedikit terganggu karena emosi atau mental semangat bertanding yang mulai menurun. Itu yang perlu dikoreksi oleh kami dan pihak manajemen,” sambungnya.

Selain membicarakan kondisi Persis Solo dalam semusim kompetisi, Junaidi turut pula menyinggung peran suporter Pasoepati yang membuat dirinya sangat betah berada di Solo sekaligus membuatnya tetap loyal menangani Persis meski berbagai persolan tim yang pernah ada, sempat membuat dirinya terpikir untuk mundur sebagai pelatih.

FOTO : Janji dan harapan Junaidi yang ia tulis dalam secarik kertas. Ia berharap di kompetisi musim depan bisa melatih lagi di Persis Solo.

Junaidi memang luar biasa sebagai pelatih Persis Solo musim ini. Meski tidak berasal dari Solo seperti halnya pelatih Persis di musim-musim sebelumnya, namun Junaidi memiliki kedekatan yang sangat intim dengan Pasoepati. Tak ayal, karena sifat kedekatannya dengan Pasoepati itulah, Junaidi tetap dielu-elukan bak pahlawan meski dalam kenyataannya ia gagal membawa Persis berprestasi di kompetisi musim ini.

“Pasoepati itu hebat, kota Solo memiliki potensi yang bagus di bidang sepak bola. Aku seneng dengan dukungan Pasoepati yang ada dimana-mana, bahkan sampai ke Palangkaraya juga ada. Tapi pesan aku, Pasoepati jangan anarkis,” ujar Junaidi.

Sudah tak bisa ditutupi lagi, kedekatannya dengan Pasoepati turut membuat Junaidi merasa nyaman tinggal di kota Solo. Kepada redaksi PasoepatiNet, Junaidi pun berkenan menuliskan dalam secarik kertas terkait harapannya untuk bisa melatih lagi di Persis Solo pada kompetisi musim depan. Bukan sekedar melatih, tapi tekad mewujudkan ambisinya membawa Persis Solo berprestasi setelah di musim pertamanya bersama Persis ia masih gagal memenuhi ambisinya tersebut.

“Intinya, semoga kita bisa berjodoh lagi musim depan. Bertemu dan aku bisa melatih Persis Solo lagi untuk Pasoepati,” pungkasnya.

Terima kasih, bang Jun. Terima kasih untuk satu musim kompetisi yang sangat menyenangkan bersamamu. Sampai jumpa lagi di kompetisi musim depan!

Share :

Baca Juga

PERSIS SOLO

19 dan 23 Menjadi Ujian Awal Persis

PERSIS SOLO

Uji Coba: Persis Versi PT.LI Hempaskan Martapura FC

PERSIS SOLO

Nova Zaenal, Love Pasoepati

PERSIS SOLO

[Preview] Persip Pekalongan vs Persis Solo, Misi Curi Poin di Kota Batik

PERSIS SOLO

[ISC B] Persis Solo Gagal Kalahkan PSGC Ciamis

PERSIS SOLO

Persis Solo vs Borneo FC: Seri 1-1 di Babak Pertama

PERSIS SOLO

Gol Lenglolo Bawa PSIR Ungguli Persis Di Babak Pertama

PERSIS SOLO

AKHIRNYA UJI COBA KE JEPARA, BUKAN LAGI KLUB INTERNAL