Ambisi Persis Solo mempertahankan posisi puncak akhirnya harus kandas setelah hanya bermain seri melawan tuan rumah Persires Banjarnegara, Minggu (16/6) sore di Stadion Soemitro Kolopaking.
Menurunkan skuad terbaiknya, Persis sukses memperagakan permainan defensive di babak pertama. Duet Haryadi dan Roni Ardian sukses mementahkan serbuan frontal para penyerang tuan rumah.
Hanya sesekali melakukan serangan balik cepat melalui Andrid dan Handoko, Persis berhasil membahayakan lini pertahanan lawan, diantaranya melalui sontekan Bayu Andra pada pertengahan babak pertama. Namun sontekan Bayu hanya menyamping tipis di sisi gawang Persires.
Permainan lambat yang diperagakan kedua tim bertahan hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama. Kedudukan masih sama kuat 0-0 untuk kedua tim.
Memasuki babak kedua, pelatih Persis Solo merubah strategi. Ferryanto yang tidak dalam kondisi fit ditarik keluar dan digantikan Tinton. Masuknya tinton ternyata berdampak positif di lapangan, akselerasinya membuat lini belakang Persisres kewalahan.
Puncaknya terjadi pada menit ke 59 saat gol Tri Handoko dianulir oleh wasit. Hakim garis yang menganggap Handoko offside saat menerima umpan Andrid dengan tenangnmya mengangkat bendera meski Handoko berada dalam posisi on side. Para pemain Persis pun lantas mempertanyakan keputusan hakim garis, namun tetap tidak dihiraukan.
Tidak dianggap golnya, Persis terus gencar melakukan serangan. Sidiq yang dimasukkan menggantikan Andrid berkali-kali sukses melakukan manuver dari sayap kiri hingga membuat pemain belakang Persires kelabakan. Namun sayang, bola liar di depan gawang Persires gagal dimanfaatkan oleh Tinton ataupun Handoko.
Hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak kedua, skor kacamata tetap tidak berubah dan Persis harus puas dengan hanya membawa pulang satu poin ke Solo.