Ketua Umum Persis Solo FX. Hadi Rudyatmo dalam waktu dekat akan melayangkan surat penghentian kerjasama antara Persis Solo dengan PT. SIMP sebagai pengelola Persis Solo musim ini.
FX Rudy menilai kinerja PT. SIMP telah melanggar beberapa poin perjanjian yang telah dilakukan setelah merger.
Menurut FX Rudy, salah satu poin yang membuat Persis Solo berang dan berniat mencabut kerjasama dengan PT. SIMP adalah tidak segera dirubahnya perusahaan menjadi PT. Persis Solo serta banyaknya orang luar yang masuk ke manajemen tanpa memberitahu Ketua Umum, padahal manajemen Persis dinyatakan belum terbentuk.
“Katanya mereka perlu waktu 3 bulan, tapi sampai saat ini sama sekali tidak ada tindakan apapun. Bahkan mereka memasukkan orang luar ke dalam susunan pengurus tanpa sepengetahuan saya. Jadi satu-satunya jalan keluar adalah dengan membatalkan kerjasama antara PT. SIMP dan Persis Solo, surat akan segera saya layangkan,” ujar FX Rudy.
Rudy khawatir jika Persis Solo jatuh ke tangan pihak lain dengan jalan kemungkinan diakuisisi oleh PT.SIP. Hal ini membuatnya semakin berang jika nanti Persis Solo hilang dari kota Bengawan.
“Minimal Pengcab itu dapat tembusan jika mereka dapat undangan dari PSSI, itu kalau mereka ngerti artinya Organisasi. Saya jangan dibodohi seperti itu,” tambah FX Rudy.
Rudy mengaku tak khawatir jika Persis Solo menyeberang dengan mengikuti arus Divisi Utama bentukan PT. LI dibawah komando Joko Driyono.
“Kalau saya sudah mencabut kerjasama itu dan mengikuti Divisi Utama versi BLI, itu tidak masalah. Karena pada hasil rapat anggota kemarin malam pun meminta agar Persis mencabut kerjasama itu,” pungkasnya.
Pengurus bidang umum Pengcab PSSI Solo, Paulus Haryoto menilai Persis Solo perlu membentuk tim baru yang diperuntukkan mengikuti kompetisi dibawah naungan PT. LI.
“Mereka (PT. SIMP) tidak pernah melibatkan kami dalam segala bentuk urusan. Bahkan saat seleksi klub-klub internal Persis tidak ada yang dilibatkan. Kalau memang seperti ini kenyataanya lebih baik perlu membentuk tim Persis yang baru versi BLI,” katanya Senin (21/11) siang.
Secara terpisah CEO PT. SIMP Kesit Budi Handoyo menanggapi secara santai terkait pernyataan dari ketua umum Persis Solo Rudy. Menurut Kesit bukan masalah adanya pihak yang merasa dilewati, karena memang ada sistem yang baru.
“Undangan-undangan dari PSSI saat ini lebih ditunjukkan kepada CEO, bukan ke pengurus. Justru kami akan memberikan laporan secara keseluruhan kepada ketua umum setelah laga uji coba melawan Sriwijaya besok sore,” ungkap Kesit.
Menurut Kesit, ketika proses merger pihaknya dengan Persis Solo terdapat poin bahwa MoU untuk merger dilakukan agar memenuhi syarat verifikasi yang diminta PSSI. Pihaknya tetap bersikukuh untuk mengikuti kompetisi yang resmi diakui PSSI.
“Verifikasi dari merger kala itu di dalamnya terdapat salah satu poin untuk mendaftarkan diri menjadi peserta kompetisi professional adalah sebuah tim harus berbadan hukum, untuk itulah kami merger dengan Persis Solo. Bagaimanapun juga Persis akan ikut di Divisi Utama. Artinya kami juga harus mengikuti kompetisi yang resmi dari PSSI,” tambahnya.
Menanggapi persoalan yang semakin memanas, dengan adanya rencana Ketua Umum Persis Solo yang akan melayangkan surat penghentian kerjasama, Kesit mengaku akan segera bertemu dengan Ketua Umum dan mencari solusi yang tepat.
“Kami akan mendisuksikan lagi apa penyebabnya, dan mencari solusi terbaik. Tidak perlu menanggapinya dengan dingin. Saya hanya berpikir bahwa kami hanya melakukan persiapan untuk ikut ke kompetisi resmi dari PSSI. Karena juga menyangkut status para pemain yang sudah dan yang akan mendapatkan kontrak,” tutur Kesit.
Pertemuan akan dilakukan pihak PT. SIMP dengan pengurus Persis Solo termasuk sang Ketua Umum, setelah Laskar Sambernyawa beruji coba melawan Sriwijaya FC besok sore.
”Kami akan mengadakan pertemuan secepatnya, kami mendirikan PT ini karena juga sesuai dengan MoU. Kalau punya rencana mendirikan tim lain ya sama saja melanggar aturan. Atau kami mengikuti kompetisi lain, pasti kami akan ditegur dan disalahkan PSSI. Laporan program sudah ada hanya tinggal disampaikan saja,” pungkas Kesit. (pasnet/TimloNet)