Rentetan hasil positif yang diraih Persis Solo selama melakoni laga uji coba akhirnya dihentikan oleh Persikabo Bogor, Minggu (2/2) sore kala kedua tim bertemu di Stadion Manahan Solo. Skor akhir 4-2 menjadi milik tim Persikabo yang dilatih mantan pemain Timnas era 90-an, Kas Hartadi.
Perbedaan materi pemain dari kedua tim membuat permainan lebih didominasi para pemain Persikabo. Persis Solo yang mengandalkan pilar utamanya pun gagal membendung agresifitas trio penyerang Persikabo, Budi Sudarsono, Rudi Widodo serta Musthopa Aji.
Pada 45 menit babak pertama, Persis berhasil menahan imbang 1-1 Persikabo melalui sontekan Robby Fajar setlah sebelumnya Mustopha Aji membawa Persikabo unggul. Namun di babak kedua, Persikabo memberondong gawang Persis Solo melalui Budi Sudarsono, Joel Tchimi serta Rudi Widodo. Gol Ferryanto pun hanya menjadi penghibur di babak kedua karena gagal mengamankan Persis Solo dari kekalahan.
Keberhasilan Persikabo mencuri kemenangan di kandang Persis Solo tidak lepas dari strategi sang pelatih, Kas Hartadi yang menerapkan pressing ketat kepada para pemain Persis Solo. Hasilnya, para pemain Persikabo terlihat lebih mendominasi permainan sepanjang 90 menit permainan.
“Pemain berhasil menerapkan strategi dengan baik, terutama pressing kepada lawan. Para pemain Persis terlihat kewalahan ketika kita melakukan pressing,”ujar Kas Hartadi kepada wartawan seusai pertandingan.
Namun Kas Hartadi tidak lantas jumawa dengan hasil kemenangan yang didapatnya di kandang Persis Solo. Pelatih asal Solo itu menilai masih banyak hal yang harus diperbaiki dari tim yang diasuhnya saat ini.
“Masih banyak yang harus diperbaiki dari tim ini, tapi saya senang dengan kemenangan sore ini,”ujar Kas Hartadi.
Di lain pihak, pelatih Persis Solo, Widyantoro mengaku masih banyak sekali kelemahan di timnya yang harus diperbaiki, dirinya bersyukur mendapatkan pelajaran dari tim Persikabo.
“Saya mendapatkan banyak pelajaran dari kekalahan sore ini, masih banyak catatan dari tim ini yang harus saya perbaiki,”ujar Widyantoro.
Wiwid menambahkan, para pemainnya gagal memperlihatkan transisi bertahan yang baik sehingga para penyerang Persikabo terlihat leluasa melakukan serangan balik.
“Transisi dari menyerang ke bertahan belum maksimal, ke depan akan terus kita perbaiki,”ujar Widyantoro.