Tur Pasoepati ke kota Semarang memang telah berakhir sejak beberapa hari yang lalu. Namun meski telah berakhir, tur ke kota Semarang nyatanya masih menyisakan beberapa permasalahan hingga saat ini.
Permasalahan yang sangat jelas mencolok adalah bentuk kericuhan yang melibatkan Pasoepati dengan beberapa oknum yang terjadi di luar stadion Jatidiri Semarang ketika pertandingan PSIS Semarang melawan Persis Solo telah berakhir.
Tak ingin permasalahan semakin berlarut-larut, pada Senin (5/3) malam Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pasoepati menggelar rapat khusus untuk membahas permasalahan kericuhan tersebut. Dalam rapat tersebut, dihasilkan beberapa butir poin penting yakni diantaranya sebagai berikut :
1. Terkait tur Pasoepati ke kota Semarang, DPP Pasoepati sudah melakukan tata cara tur dengan baik yang meliputi permintaan ijin kepada panpel pertandingan PSIS Semarang dan permintaan ijin kepada Poltabes Semarang. Selain itu, Pasoepati juga sudah meminta ijin kepada kelompok suporter Panser Biru dan Snex selaku kelompok suporter tuan rumah.
2. Terkait kericuhan yang terjadi di luar stadion, Pasoepati menyatakan tidak bersalah. Pemicu awal kericuhan bukan dari salah satu korwil maupun suku di Pasoepati.
3. Terkait kabar satu kendaraan bermotor yang hilang milik anggota Pasoepati, pada hari ini kendaraan yang dimaksud dinyatakan telah ditemukan dan sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Sedangkan terkait helm yang hilang, dinyatakan tidak akan mendapatkan ganti rugi karena instruksi dari awal tur Pasoepati menggunakan bus dan helm wajib dipakai/dijaga bagi anggota Pasoepati yang mengikuti tur dengan menggunakan kendaraan pribadi.
4. Terkait berita yang menyebutkan bahwa beberapa oknum Pasoepati melakukan penjarahan adalah berita yang tidak benar. Yang terjadi sebenarnya adalah insiden kericuhan yang melibatkan Pasoepati dengan beberapa oknum yang kemudian berbuntut rusaknya sebuah warung makan yang kebetulan berdekatan dengan lokasi kejadian.
5. Pada hari ini, Senin (5/3), pihak kelompok suporter Semarang telah menyampaikan permintaan maaf kepada Pasoepati terkait insiden kericuhan yang terjadi. Perwakilan kelompok suporter Semarang sendiri rencananya akan berkunjung ke Solo untuk membahas insiden kericuhan yang melibatkan Pasoepati di Semarang hari Sabtu (3/3) lalu.
Terkait berbagai hal yang berhubungan dengan insiden kericuhan di Semarang, DPP Pasoepati menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk tidak melakukan aksi provokasi maupun berkomentar bernada miring di forum dunia maya maupun di dunia nyata.
Mari kita jaga bersama-sama agar persaudaraan Pasoepati dengan kelompok suporter Semarang, dalam hal ini Panser Biru dan Snex, tetap berlangsung damai, rukun dan tetap utuh.
Pasoepati – Panser Biru – Snex, Kabeh Seduluran!!!