Duka suporter juga menjadi bagi tim, mungkin itulah yang ada dalam pikiran pelatih dan pemain Persis Solo ketika menyambangi korban penyerangan suporter ketika Pasoepati pulang dari Semarang usai mendukung Persis Solo, Sabtu (31/5/2014) sore di Stadion Jatidiri.
Tanpa diminta, pelatih Persis Solo, Widyantoro dan sejumlah pemain mendatangi rumah korban guna menunjukkan empati mereka kepada suporter setianya tersebut.
“Mereka sudah sepenuh hati mendukung kami, sekarang mereka terkena musibah tentu itu juga menjadi duka bagi kami,”ujar Widyantoro, usai mengunjungi korban yang terkena serpihan kaca, Rindu, Minggu (1/6/2014) malam di Banjarsari.
Usai menyambangi Rindu, rombongan bergerak menuju korban yang terkena sabetan senjata tajam di tangannya, Qodri. Di sini, rombongan pelatih dan pemain Persis Solo disambut secara hangat oleh keluarga korban.
Suasana hangat antara suporter, pelatih dan pemain pun membuat keakraban elemen tim Persis Solo tersebut terlihat lebih akrab.
Salah seorang pengurus Pasoepati Banjarsari, Edi Sriyanto mengaku banyak berterima kasih atas empati yang diberikan kepada anggotanya. Dirinya berharap dengan kejadian ini Pasoepati menjadi lebih kompak.
“Mewakili rekan-rekan yang menjadi korban, saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian yang diberikan pak Wid dan pemain Persis,”ujar Edi Sriyanto.