Bonekmania siap menyambut Pasoepati dengan tangan terbuka di Surabaya
Niatan Pasoepati untuk hadir langsung di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari Surabaya akan segera menjadi kenyataan. Beberapa jam lalu dengan menumpang Kereta Api Gaya Baru Malam jurusan Jakarta-Surabaya, pasukan suporter dari Solo ini meninggalkan Stasiun Jebres dengan kekuatan sekitar 500-700an anggota ditambah dengan sekitar 100an bonek jateng-diy untuk mendukung Solo Fc yang akan “menjamu” Persebaya 1927, serta untuk silaturahmi sekaligus mengikrarkan perdamaian dengan bonek.
Seperti yang sudah diperkirakan, tour ke Surabaya ini mendapatkan antusias yang sangat banyak dari para anggota pasoepati, baik yang dari Solo sendiri maupun dari luar kota seperti Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, bahkan Semarang. Nampaknya mereka ingin ikut menjadi bagian langsung lahirnya sejarah baru perdamaian antara Solo dan Surabaya.
Dari 12 gerbong kereta api gaya baru malam yang tadi berhenti di stasiun jebres, 5 gerbong paling belakang dikhususkan untuk rombongan Pasoepati yang semua beratribut merah-merah. Sedangkan 1 gerbong terakhir disediakan untuk rombongan bonek Jateng-DIY yang juga ikut dalam rombongan tersebut.
Dari pengamatan kami dilapangan, keduabelas gerbong tersebut sangat penuh hingga banyak Pasoepati yang bediri di lorong-lorong gerbong serta didekat pintu. Meski demikian, terlihat dari wajah mereka begitu ceria, seakan tak sabar untuk segera menginjakkan kakinya di ibukota jawa timur tersebut dan bertemu dengan bonek yang selama 11 tahun ini belum pernah dilakukan.
Namun sayang, ditengah niatan perdamaian yang begitu menggebu tersebut justru ada sedikit gangguan dari mereka-mereka yang tidak senang melihat perdamaian Solo-Surabaya. Selepas kereta meninggalkan stasiun jebres, gerbong yang ditumpangi pasoepati ini malah dilempari batu dari bawah hingga mengakibatkan banyak kaca yang pecah. Para penyerang ini seakan lupa bahwa yang mereka lempari ini adalah saudara mereka sendiri, sesama anak bangsa yang ingin menonton sepakbola dengan nyaman dan tenang di kota manapun.
Bagi yang berangkat malam ini dan menjadi korban pelemparan, tabahkan hatimu kawan, inilah harga mahal sebuah perdamaian, semoga perjuangan kalian mengemban misi damai ini bisa berjalan lancar hingga nanti kembali lagi ke Solo. Saetama 1 Nyali Dadi 1! WANI! (oji/radite/crew)