Tahun lalu belum ada nama Pusamania Borneo FC di kancah sepakbola Indonesia. Memang, karena klub ini baru berdiri bulan maret tahun ini. Sebagai klub baru, PBFC tergolong klub yang ambisius. Dalam musim pertamanya, tim yang berjuluk Pesut Etam ini langsung mencanangkan target promosi ISL.
Pusamania Borneo FC tancap gas sejak kompetisi divisi utama 2014 dimulai. Catatan mengesankan langsung ditoreh anak asuhan Iwan Setiawan sejak pertandingan pertamanya melawan Perseta Tulungagung. PBFC mengandaskan Perseta dengan skor 2-0 di Segiri. Awal yang manis itu terus belanjut hingga babak regular usai. PBFC memimpin klasemen grup 5 mengungguli 7 klub lainnya. Selama babak itu, Pusamania Borneo meraih 9 kali menang, 2 hasil draw dan 3 kalah dari 14 kali bertanding. Seluruh laga kandangnya juga disapu bersih dengan kemenangan. Dengan hasil itu, PBFC sekaligus mengirim sinyal bahaya ke semua kontestan divisi utama.
Memasuki babak 16 besar, PBFC tergabung dengan Persiwa Wamena, Persebo Bondowoso dan Persinga Ngawi. Hasilnya 4 kemenangan dicatatkan, 1 seri dengan Persinga dan 1 kali takluk oleh tim Badai Pegunungan di stadion Pendidikan, Wamena. Meski demikian, Laskar Pesut Etam tetap lolos sebagai juara grup.
Kekompakan merupakan salah satu kunci kesuksesan Borneo FC, salah satu. Iwan Setiawan meski baru sekali ini melatih tim asal Kalimantan, namun dengan mudah meramu racikan jitu untuk tim tepian. Hal ini karena mayoritas anak asuhnya musim lalu sudah tergabung dalam tim Perseba Bangkalan. Sebut saja pemain inti semacam kipper M Juni, juga gelandang Feri Aman Saragih, Fandy Acmad,Arif Basuki, Harun Rosyid, M. Nizar Azhari serta Mujib Ridwan dan 2 legiun asing Danilo Fernando, Ferry Somah, total ada 9 pemain yang musim lalu telah bermain bersama untuk Perseba. Untuk yang belum tahu, Perseba adalah nama klub ini sebelum akhirnya dibeli dan dibalik nama menjadi Pusamania Borneo Football Club.
Namun seiring perjalanan musim divisi utama yang panjang ini, kekuatan Pusamania Borneo FC terlihat melemah. Semakin mendekati ujung kompetisi, PBFC malah mengalami tren menurun. Dari 5 pertandingan di babak 8 besar grup P, PBFC hanya mencatat 2 kemenangan saja, kedua kemenangan itu diraih di kandang sendiri kala menjamu Martapura FC dan PSCS Cilacap dengan skor 2-0. Sementara di pertandingan terakhir yang Borneo jalani, PBFC harus takluk di kaki PSCS dengan skor 3-2. Lolos tidaknya mereka ke semifinal juga masih harus ditentukan di game pamungkas melawan Persis Solo di Segiri, kamis (20/11).Meski demikian, Borneo tetap menatap laga terakhir mereka dengan optimis.
Meski belum juga usai musim ini, Borneo FC telah mencapai kesepakatan dengan bek gaek Hamka Hamzah untuk memperkuat tim mereka musim depan. Pemain yang musim lalu hanya mencatatkan 12 caps dan gagal meloloskan PKNS dari jeratan degradasi ini mungkin sesuai dengan kebutuhan tim Borneo yang kurang kuat di sektor belakang. Mengapa Hamka yang dipilih padahal usianya sudah tidak muda lagi? Pengalaman adalah alasan. Lagipula tenaga Hamka pasti masih mampu untuk mengangkat Borneo FC promosi ke ISL, musim depan. Optimis.(@persisstats)