Javier Roca masih memiliki optimisme tinggi bahwa timnya masih mampu bersaing di papan atas klasemen sementara meski saat ini timnya tertinggal lima poin dari tim pemuncak klasemen.
Usai dikalahkan tim PSS Sleman, Sabtu (21/4) lalu, kini posisi Persis Solo di papan klasemen sementara semakin jauh dari posisi atas. Akibat kekalahan tersebut, Persis pun harus terlempar dari the big four di klasemen wilayah II. Dengan hanya mengantongi 18 poin, Persis harus rela menempati posisi kelima di bawah tim Persepar Palangkaraya, PSIS Semarang, Persipasi Bekasi dan tim tetangga PSS Sleman. Jarak poin Persis dengan pemuncuk klasemen pun bisa dibilang terbentang luas, yakni selisih lima poin. Hal inilah yang kini membuat segenap tim Persis Solo mulai menghitung peluangnya.
Rasa optimisme datang dari juru racik tim, Junaidi. Pelatih asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini tetap menaruh optimisme tinggi bahwa timnya mampu bangkit dan lolos promosi di kompetisi musim depan. Menyisakan lima laga tersisa, dimana tiga laga diantaranya pertandingan di kandang sendiri, Junaidi berharap timnya mampu mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk dapat mendongkrak posisi Persis di papan klasemen. Pertandingan melawan Persepar Palangkaraya, Minggu (29/4) nanti, bahkan disebut Junaidi sebagai pertandingan yang akan menjadi titik balik kebangkitan Persis.
“Aku tetap optimis Persis Solo akan mampu lolos ke level satu dengan lima pertandingan tersisa ini. Optimisme ini juga harus ditanamkan kepada para pemain. Kunci pertamanya ada pada pertandingan Minggu nanti melawan Persepar. Kita harus memenangkannya,” ujar Junaidi.
Hal senada turut pula diungkapkan oleh gelandang flamboyan Persis, Javier Roca. Pemilik tujuh gol bagi Persis ini juga mengaku optimis bahwa Persis masih dapat bersaing untuk perebutan posisi di papan atas klasemen. Sama halnya dengan Junaidi, Roca pun juga menyebut bahwa pertandingan melawan Persepar nanti merupakan pertandingan yang menentukan bagi timnya.
“Pertama kali kita harus menang di pertandingan Minggu nanti melawan Persepar, baru kemudian kita harus melihat klasemen minggu per minggu karena poin semua tim sangat ketat. Kita harus tetap optimis,” kata Javier Roca, kepada redaksi PasoepatiNet.
Selain fokus untuk mengejar poin maksimal di pertandingan kandang, Persis sendiri harus mengejar tambahan poin di dua laga tandang tersisa, masing-masing saat dijamu PSIR Rembang dan PSCS Cilacap. Hanya saja, Persis kerap kali kesulitan mendulang poin jika bertanding di kandang lawan. Sejauh ini, baru di kandang PPSM Magelang dan Persipasi Bekasi, Persis mampu merebut poin.
“Kesulitan kita jika bermain tandang adalah masalah wasit, makanya kita harus benar-benar pintar untuk dapat mencuri poin di pertandingan tandang. Kita berusaha permainan kita di kandang harus tetap sama baiknya ketika bermain tandang,” sambung Javier Roca.
Fokus perhatian tim Persis sendiri saat ini tengah terbagi dua menyusul lolosnya Persis ke putaran fase ketiga Piala Indonesia 2012. Dengan mengikuti dua ajang kompetisi tersebut, membuat fisik dan stamina para pemain Persis otomatis akan cepat terkuras. Menurut Roca, ajang Piala Indonesia bisa saja dibilang mengganggu fokus pemain di kompetisi liga jika tim pelatih tidak dapat mengatur skema tim dengan baik. Skema yang dimaksud adalah pemilihan pemain yang diterjunkan di dua kompetisi dan sistem latihan bagi tim Persis itu sendiri.
“Menurut pengalaman aku kalau tidak bisa mengatur dengan baik seperti rotasi pemain dan porsi latihan, maka akan bisa menjadi fatal. Bisa-bisa kita malah gagal di dua kompetisi sekaligus. Tapi aku tetap berharap semoga tim pelatih bisa mengatur semuanya itu dengan baik,” pungkasnya. (adjiwae)
