Bagi sebagian orang, libur adalah hal yang sangat dinantikan. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang harus dialami pelatih Persis Solo, Widyantoro.
Ya, pelatih muda asal Magelang tersebut harus mengalami dilema usai manajemen meliburkan latihan tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut hingga Lebaran tiba.
Masalah klasik yang selama ini dialami Persis Solo lah yang menyebabkan program latihan diliburkan. Tidak adanya dana di kas Persis Solo membuat manajemen memilih memulai latihan usai para pemain melakoni Lebaran akhir bulan ini.
Namun, libur selama tiga pekan ternyata membuat khawatir Widyantoro.
Eks Allenatore PPSM Magelang tersebut mengkhawatirkan kondisi fisik anak asuhnya yang kemungkinan akan drop karena tidak adanya latihan yang terprogram.
“Saya memaklumi kondisi yang dialami manajemen, namun sebagai pekerja saya tunduk pada perintah atasan,”ujar Widyantoro.
Sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas performa para pemain di atas lapangan, Widyantoro mewanti-wanti anak asuhnya untuk disiplin menjaga kondisi fisik agar tidak melorot ke level terendah.
“Kita baru akan mulai latihan empat hari menjelang laga tandang ke Pekalongan (8/8/2014) sore, jelas masalah fisik yang menjadi kekhawatiran saya sebagai pelatih,”ungkapnya.
Namun dirinya meminta anak asuhnya untuk mengerti kondisi yang tengah dialami tim. Dirinya terus memberi motivasi pada para pemain agar tetap fokus memberikan kemampuan terbaiknya meski hak pemain di bulan Juli belum dibayarkan.
“Saya berharap adik-adik pemain terus menjaga kondisi fisiknya, sehingga saat kita memulai latihan perdana tidak ada keluhan soal fisik dan bisa fokus berlatih skema permainan,”tandasnya.
