Home / PERSIS SOLO

Selasa, 2 November 2010 - 14:19 WIB

Merchandise Persis Solo dan Pasoepati Dipatenkan?

Menuju salah satu klub yang profesional adalah tujuan yang akan digapai Persis Solo kedepannya. Salah satunya, melalui ketua umum Fx Hadi Rudyatmo, Persis Solo ingin melindungi aset-aset yang berharga yang sekian lama telah dilupakan yaitu hak paten. Layaknya Arema Indonesia, Pak Rudi ingin mematenkan segala Merchandise yang berhubungan dan membawa nama Persis Solo dan Pasoepati.

Merchandise Pasoepati.Net telah 2 tahun memberikan sebagian keuntungan untuk Persis

“Kaos, Syal, dan barang-barang yang berhubungan dengan Persis dan Pasoepati harus segera dipatenkan agar tidak sembarangan dijual di jalan-jalan” ungkapnya. Menurut Pak Rudi, selain menginginkan Persis dan Pasoepati mendapat keuntungan dari penjualan merchandise, beliau juga ingin membatasi agar kaos atau syal yang dijual tidak digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang akan membawa nama Pasoepati ke dalam hal yang negatif.

Tujuan ketua umum Persis tersebut didukung oleh Edo Krisma, salah seorang divisi official merchandise Pasoepati.Net. Menurutnya hak paten sebisanya terealisasi seperti yang dilakukan Pasoepati.Net yang telah melakukan hal tersebut sejak dua musim lalu dengan memberikan 10% keuntungan penjualan merchandise kepada Persis. “kita akan terus melakukan hal tersebut dan Pasoepati.Net juga memberikan merchandise berupa kaos dan hadiah kepada MVP di setiap laga kandang maupun tandang” ungkapnya. (AK)

Share :

Baca Juga

Statistik Persis Solo

[Statistik] Persis Solo vs Psis Semarang, Dihukum Tendangan Bebas (lagi)

PERSIS SOLO

Jelang Babak 16 Besar, Persis Solo Butuh Asupan Dana Segar

PERSIS SOLO

Acho Terus Dipantau, Chioma Kingsley Dicoret

PERSIS SOLO

Persis Jr Butuh Poin

PERSIS SOLO

Bimo Putranto, Pasoepati Kawal Konggres PSSI

PERSIS SOLO

TAK MENGALAMI CEDERA, SHO YAMAMOTO DIBAWA LAWATAN KE BALI

PERSIS SOLO

Totok Supriyanto : Pemain Muda Solo Tetap Akan Diberdayakan

PERSIS SOLO

Away Cilacap: Wowot Akumulasi Kartu Kuning, Tinton Balik ke Kesatuan