Home / Opini

Jumat, 1 Juni 2018 - 16:28 WIB

MENATA MENTAL AWAYDAY SUPORTER PERSIS SOLO USAI LEBARAN

Persis Solo harus terusir sementara dari kandangnya, Stadion Manahan Solo mulai bulan Juli ini. Stadion bertaraf internasional tersebut sudah ditutup untuk segala kegiatan menjelang renovasi yang menelan anggaran Rp. 300 Miliar itu.

Sebenarnya, Persis Solo mempunyai opsi untuk menggunakan Stadion R Maladi/Sriwedari sebagai kandang sementara selama Stadion Manahan direnovasi. Namun, alih-alih mendapatkan ijin digunakan, Stadion yang digunakan untuk penyelenggaraan PON pertama Indonesia tersebut dinyatakan tidak bisa digunakan untuk penyelenggaraan Liga 2 musim 2018 karena faktor keamanan.

Sangat minor jika menilik sejarah bahwa Stadion R Maladi sangat kental dengan kejayaan Persis Solo. Pun juga Persis Solo versi PT Liga Indonesia bisa mendapatkan ijin keamanan saat bermain pada kompetisi Divisi Utama saat terjadi dualisme kompetisi beberapa tahun lalu.

Idealnya, Persis Solo tetap bisa bermain di Solo. Meskipun dengan banyak catatan ataupun Stadion R Maladi harus direnovasi di sejumlah titik semisal ruang ganti pemain maupun sistem pengamanan karena Stadion R Maladi tidak diberi pagar pembatas.

Presiden Pasoepati, Aulia Haryo berharap masih bisa menyaksikan tim kesayangannya bermain di kota nya sendiri, dibandingkan harus mengungsi ke kota lain.

“Kita masih berharap bisa menggunakan Stadion Sriwedari sebagai kandang Persis Solo, tapi jika harus bermain di luar Solo, kita akan berupaya mencari solusi terbaik untuk suporter maupun tim,”harap Aulia Haryo.

Baca Juga   Sponsor Besar Datang, Alap - Alap Sambernyawa Siap Terbang

Namun, jika memang harus terusir dari Solo, manajemen Laskar Sambernyawa mempunyai sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera dipersiapkan agar tidak menjadi masalah dikemudian hari. Terlebih, laga kandang serasa tandang berpotensi tidak maksimalnya dukungan suporter di stadion.

Awal musim ini, Persis Solo mencatatkan penjualan tiket pertandingan yang fantastis, yakni sekitar Rp. 1,6 Miliar dari tiga laga kandang yang sudah dilakoninya. Angka yang sepertinya sulit diraih jika bermain di luar Solo.

Meskipun identik dengan militansi yang luar biasa (dan sudah terbukti), namun jarak dan cuaca tetap menjadi salah satu faktor yang sering menjadi masalah. Salah satunya jika Persis Solo mendapatkan jadwal bermain di hari kerja, sementara suporter pada awal musim ini mendapatkan jam bermain yang bersahabat, yakni jam 4 sore.

Opsi pertama yang diambil manajemen adalah Stadion Wilis Madiun sebagai kandang sementara Persis Solo dibandingkan Maguwoharjo ataupun Stadion Sultan Agung Bantul. Jarak Kota Solo dengan Madiun memang tidak jauh, namun juga tidak dekat karena perlu waktu sekitar 2 jam untuk sampai di kandang klub Madiun Putra tersebut.
Selain jarak, suporter harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyaksikan tim kesayangannya. Akomodasi dan bekal untuk makan tentu bertambah jika dibandingkan saat bermain di Stadion Manahan.

Baca Juga   [Galeri Foto] Persis Solo vs PSGC Ciamis, Pembukaan ISC B Tahun 2016

Mental awayday suporter Persis Solo benar-benar diuji musim ini. DPP Pasoepati mengaku akan segera membahas masalah awayday jika memang Persis Solo harus bermain di Madiun. Salah satu hal yang diantisipasi DPP Pasoepati adalah masalah keamanan suporter selama melakoni awayday.

“Kita akan segera berkoordinasi dengan kabinet dan Korwil terkait, maupun dengan pihak keamanan yang akan kita lewati selama perjalanan Solo-Madiun,”terang Aulia Haryo.

Laga kandang serasa tandang, sebuah pembuktian kecintaan suporter yang harus diimbangi dengan performa tim yang moncer. Para pemain harus tahu diri dengan pengorbanan suporter yang tentu berujung pada tuntutan bisa bermain maksimal di setiap laga yang dilakoni.

Satu hal yang harus tetap diingat seluruh punggawa Persis Solo adalah mereka belum mempersembahkan thropy maupun gelar juara musim ini, mereka harus tetap membumi berpijak di tanah dan melupakan posisi klasemen sementara agar terus memberikan hasil maksimal.

Pun juga dengan manajemen Persis Solo yang harus bekerja ekstra keras untuk mengimbangi passion dari suporter yang setidaknya pada awal musim ini sudah terbukti kontribusinya untuk tim Persis Solo.

Share :

Baca Juga

Opini

Divisi Utama Atau LPI, Siap Totalkah Kita?

Opini

Butuh Motivasi Lebih

Opini

Selamat Datang Di Solo Teman..

Opini

Swastanisasi Atau Buat Klub Baru?

Opini

Kopdar Pasoepati, Efektifkah?

Opini

Andre Jaran: Seharusnya Pemain Sudah Tidur di Mess

Opini

MANAJEMEN MEMULIAKAN SUPORTER JIKA PINDAH KE STADION SRIWEDARI

Opini

[Opini] Mengais Pemasukan Klub Dari Penjualan Tiket