Namanya sempat menjadi public enemy suporter Persis Solo setelah dirinya memelorotkan celana dan mengacungkan jari tengah usai PPSM Magelang, klub yang dibela Ferdinand, mengalahkan Persis Solo di Stadion Abu Bakrin, Magelang, sepuluh tahun silam.
Perlahan dan pasti nama Ferdinand Sinaga mulai menapak ke papan atas sepakbola Indonesia, dirinya mulai diliriK sejumlah klub Liga 1 dan puncaknya adalah berhasil membawa Persib Bandung juara Liga 1 tahun 2014.
Usai membawa Persib Bandung Juara Liga 1 nama Ferdinand mulai pasang surut, perlahan namanya juga mulai hilang dari skuad Timnas Indonesia, namun dirinya tetap menjadi incaran klub Liga 1.
Ferdinand Sinaga didatangkan Persis Solo dari Persib Bandung beberapa bulan lalu. Pengalaman dan ketajamannya diharapkan manajemen bisa membantu mewujudkan ambisi lolos ke Liga 1 musim ini.
The Dragon, julukan Ferdinand, kembali menunjukkan kualitasnya sebagai juru gedor di Persis Solo. Dalam beberapa kali ujicoba yang digelar, namanya rutin tercatat di papan skor. Ketajamannya telah kembali.
“Ferdinand pemain senior yang punya pengaruh di ruang ganti, dirinya juga mau membimbing para pemain muda kami, ” terang Bryan Barcelona, media officer tim Persis Solo.
Sikap manis Ferdinand diakui Bryan karena kejelian pelatih Eko Purjianto membina komunikasi dengan semua pemain sehingga merasa nyaman dalam tim.
“Coach Eko memang punya style tersendiri dalam mengelola tim, semua pemain merasa nyaman karena diperlakukan secara profesional, ” jelas Bryan.